ISBEDY
STIAWAN ZS
Di Kursi Kereta
di kursi kereta
yang belum bergerak
kudengar jelas
gigi gemeretak
ah, bukan, tapi
jantungku berdetak
seakan ada yang
menggoda
kelak, ketika
aku tiba di kotamu
yang dulu
memerammu jadi ranum
dan aku
senantiasa tergoda
ingin seperti
adam yang digoda
hawa mencicipi
buah itu
sampai, sampai...
aku memelukmu
di kota
yang dulu
begitu asing
kecuali kukenal
ranummu
mencium,
memeluk
kereta yang
berpacu
dan aku di
kursi
yang membuatku
kaku
020422
Isbedy Stiawan ZS, lahir di
Tanjungkarang, Lampung, dan sampai kini masih menetap di kota kelahirannya.
Buku puisinya, Kini Aku Sudah Jadi Batu! masuk 5 besar Badan Pengembangan
Bahasa Kemendikbud RI (2020), Tausiyah Ibu masuk 25 nomine Sayembara Buku Puisi
2020 Yayasan Hari Puisi Indonesia, dan Belok Kiri Jalan Terus ke Kota Tua
dinobatkan sebagai 5 besar buku puisi pilihan Tempo (2020).
Buku-buku
puisi Isbedy lainnya, ialah Menampar Angin, Aku Tandai Tahilalatmu, Kota
Cahaya, Menuju Kota Lama (memenangi Buku Puisi Pilihan Hari Puisi Indonesia,
tahun 2014): Di Alunalun Itu Ada Kalian, Kupukupu, dan Pelangi, dan Kau Kekasih
Aku Kelasi (Siger Publisher, 2021), Masih Ada Jalan Lain Menuju Rumahmu (Siger
Publisher, 2021), Tersebutlah Kisah Perempuan yang Menyingkap Langit (Teras
Budaya, 2021), Buku Tipis untuk Kematian (basabasi, 2021), Mendaur Mimpi Puisi
yang Hilang (Siger Publisher, 2022) dan Nuwo Badik, dari Percakapan dan
Perjalanan (Siger Publisher, 2022).
*****_______*****
FIRMAN
WALLY
Pulang dari Tanah Rantau
sepulang dari
tanah rantau
disambut tarian
cakalele dari tanah maluku
di atas loyang
daun sirih menghijau
dupa-dupa
tercium mewangi
aku mencatat
adat dan budaya
yang selalu
terjaga dari dahulu kala
berjaya negeri
raja-raja
terbentuk dari
darah dan nestapa
orang-orang
kampung
berdiri
berjejer menyambut kedatangan kami perantau diiringi kidung leluhur
sesampai di
rumah tua
kami diikat
dengan kain putih
melingkar di
tubuh
kami disambut
semewah mungkin
sebab perantau
adalah raja
untuk mereka
yang selalu dibudakan oleh kerinduan dan air mata
tahoku,
04 juni 2021
Firman Wally, penyair kelahiran
Tahoku, Maluku Tengah. Lulusan Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Patimura
Ambon. Puisinya tersebar di sejumlah media massa dan buku antologi bersama.
Buku puisi tunggalnya Lelaki Leihitu. Mengajar di SMA N 27 Maluku.
*****_______*****
HIDA AK
Pesawat Kertas
di kertas putih bergaris
mimpi-mimpi tertulis
rantaian diksi-diksi jadi puisi
menggenggam sejuta angan
tangan, badan dan kaki ingin terbang
kertas kulipat menjelma pesawat
kutiup
kuterbangkan
tanganku terulur
aku ikut melayang
ke negeri seberang
Pacitan, 1443 H
Hida AK lahir di Batang
16 April 2001. Perempuan yang memiliki hobi membaca dan menulis ini adalah
alumnus RA, MI dan MTs Tholabuddin Masin, serta lulusan Perguruan Islam Pondok
Tremas Pacitan. Ia belajar puisi di Asqa Imagination School (AIS), juara 3
Anugerah COMPETER 2022, sebuah ajang sastra yang pemenangnya diumumkan per 1
Januari. Tunak di Community Pena Terbang (COMPETER) – Indonesia. IG: @hidaak16.
*****_______*****
JULI ARNA TS
Satu Kisah Sejuta Kasih
Ujung kuas tergores di kanvas
Meruncing berkelana melukis purnama
Melukis bait syair para pujangga
Tersirat makna sejuta harap
Perlahan namun sengit
Langit diam membisu tak berkelit
Ukir kata pada bayangan fata morgana
Menggambarkan derita tiada tara
Wajah pucat tak berdaya
Lukiskan hina yang merana
Menangis untuk kesekian kalinya
Ada kisah yang tertata
Saat jemari indah bertahta
Menelusuri belantara cerita
Mengurai kisah canda tawa
Mentari begitu rapi melukis mimpi
Merintih pilu...
Merana sendu...
Menjelma kelam...
Satu kisah sejuta kasih...
#Juli
Arna 2022
Juli Arna TS, siswi SMA Negeri 2 Wates Kulonprogo. Hobi menulis puisi sejak duduk di bangku SMP. Sejumlah karyanya pernah dimuat media online.