Sabtu, 29 Mei 2021

K A R Y A

KI SOEGIYONO MS

 

 

Angin Mangsa Ketiga

 

Sang Hyang Maruta

Ngosok-ngosokke gegere kang gatel

Nalasak ing wit-wit pakebonan

Pating kleyang pang-pang aking

Lan godhong-godhong garing

Tumiba ing lemah-lemah kang nela

 

Srengenge ngipatake mendhung putih

Wit-wit klapa isih sengkut

Nyugatakake kawasisane kridha beksa

Nggugah juru gurit lan kidung

Kinarya ngripta gurit lan kidung

 

Angin mangsa ketiga

Tetep tumiyup ing saben mangsa

Ngrenggani madyapada

 

Wisma Bodho, empering November 2019

 

 


Ki Soegiyono MS, sastrawan dan budayawan senior. Tulisannya dalam bahasa Jawa dan Indonesia dimuat di Kedaulatan Rakyat, Djoko Lodang, Sempulur, Penjebar Semangat, dll. Bukunya: Prasaja (cerkak, 2007), Gurit Tawon Madu (geguritan, 2016), Waspa Kang Nyalawadi (cerkak, 2017), Kang Kumlebat (macapat, 2017). Pernah mendapat penghargaan “Pelestari Seni Sasrta Jawa” (Pemkab Kulonprogo) dan “Kesetiaan Berkarya dalam Bahasa Jawa” (Balai Bahasa DIY). Tinggal di Wisma Bodho  Kalurahan Ngestiharjo Wates Kulon Progo.

*** ----- ***

 

 

 

YAYUK WAHYUDI

 

 

 

K a w r u h

 

 

Ora etung wektu

Ora kudu mbuka buku

Ing ngendi wae bisa sinau

Ngangsu kawruh marang para wiku

Anom tuwa lemu kuru

Gedhe cilik kudu sinau

Necep ilmu kaya necep madu

Sadawaning urip kanggo sinau

Tumuju urip nuntun laku

Tanpa winates wektu

Nadyan wis ompong tanpo untu

Kudu tetep seseba methik ilmu

Sinau sinau sinau

Necep ilmu aja mangu mangu

Goleka  warisan  ilmu tanpa tuku

Nimba ilmu ra bakal wayu

Kebaki uripmu, aja mung tura turu

Tangi tangi tangi aja mung ngimpi

Dadiya wong kang migunani.

 

Neo,  27 Nop 2019

 

 

Yayuk Wahyudi, adalah nama pena dari Sri Rahayu Yustina S.IP, MA. Lahir di Purworejo 27 Desember 1963. Disela-sela ketugasan sebagai Arsiparis di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo masih meluangkan waktu bergiat di Komunitas Sastra-Ku. Karyanya masuk di sejumlah buku antologi, diantaranya: Weling Sinangling (Antologi Geguritan Dinas Kebudayaan DIY, 2018) dan Tilik Wewisik (Antologi Geguritan Dinas Kebudayaan DIY, 2019). Tinggal di Girimulyo Kulonprogo.

*** ----- ***

 

 

PRIMA

 

 

 

J a n j i

 

 

Ing wanci bengi wis takeling-eling piwulang Sang Cinundha Manik

Wis takpatri ana ing njeroning ati apa kang dadi pengimpen lan gegayuhanku

Gegayuhan kang isa kelakon amarga pambudidaya

 

Donga iku cetha wigati isa nentremke ati

Isa uga gawe manteping laku

Ananging uga kudu nganggo nyambut gawe

Aja waton muni

Aja waton ngangsa

Kabeh wis ginaris ana ing lakuning Gusti

 

Muga-muga janji sing tau kelair dadi kasunyataan

 

Kulonprogo, 2019

 

 

Prima, seorang ibu rumah tangga yang menyukai sastra, tinggal di jalan Veteran Wates Kulon Progo

 *** ----- ***

 

 

========

 Edisi kali ini laman Sastra-Ku juga memuat puisi karya peserta Bimtek Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

 ========

 

ANINDYA EDINA

 

 

K e g a g a l a n

  

Setiap orang pasti pernah gagal

Dan menyesali kegagalannya

Setiap usaha yang gagal

Bukanlah akhir dari segalanya

 

Kegagalan mengajarkan

Agar kita bangkit kembali

Untuk mencapai kesuksesan

Bukan untuk menyerah di sini

 

Bangunlah kamu pasti akan sukses

Semangat selagi punya keinginan

Ayolah gapai dengan kerja keras

Jangan sampai dihantui oleh keinginan

 

Girimulyo, 23 Mei 2021

 

 

 

Anindya Edina, pelajar di MtsN 4 Kulonprogo, tinggal di Girimulyo.

 *** ----- ***

Sabtu, 22 Mei 2021

K A R Y A

IDK RAKA KUSUMA

 

 

Lembah Sudamala

 

/1/

aku kemari

melewati hutan suci

 

di sela ranting patah

terserak di tanah

tak terlihat jejak

tanda tak ada menapak

 

bau harum menyebar

dari cabang

dari batang

pepohonan menjulang

juga dari sembulan akar

panjang menjalar

 

bau lumut dan cendawan

serupa aroma pedupaan

saat pendeta

memuja para dewa

memohon kesentausaan dunia

 

yang kulintasi

sejuk dan berkilau

yang kulintasi

memancarkan sinar hijau

 

/2/

bersila. pada pawana

kulukis mega

berbentuk candi purba

 

di bawahnya

pondok beratap rumbia

berdinding daun kelapa

penuh nukilan aksara

dikitar rumput

tanpa henti berdenyut

 

seseorang menghuni

bersemadi

 

seseorang itu, rsi tua

di masa purbakala

memberkati leluhurku

di sini. di atas batu

berbentuk sekar padma

sembilan warna

 

/2019/

 

 

IDK Raka Kusuma, lahir di Klungkung (Bali) pada 21 November 1957. Sahabat dekat Umbu Landu Paranggi ini puisi-puisinya pernah dimuat sejumlah media cetak (Bali Post, Sinar Harapan, Minggu Pagi, Berita Buana, dll) dan online. Ia menulis sastra dalam bahasa Indonesia dan bahasa Bali, Sastrawan yang kini mukim di Amlapura ini pernah meraih penghargaan Rancage di tahun 2002.

 *** ----- ***

 

 

 

SARDONO SYARIEF

 

 

D z i k i r

 

Setelah diri ini harus kembali

Semua tak lagi berarti

Tak harta benda

Tak istri bidadari

Tak mobil mewah

Tak rumah megah

Semua tak berguna

Sebagai bekal perjalanan kita

MenujuNya

 

Setelah diri ini harus kembali

Hanya dzikir-dzikir-dzikir

Yang mesti kita lafalkan berjuta kali

Sebelum bertemu Munkar Nakir

Di akhir perjalanan nanti...

 

Pekalongan, 16 Juli 2019

 

 

Sardono Syarief, sering menggunakan nama pena Esdeen Syarief, lahir di Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah. Menulis puisi, geguritan, dan cerita anak yang dipublikasikan lewat buku cetak, majalah, maupun koran lokal/nasional.  Penulis bisa dihubungi via e-mail: esdeensyarief583@gmail.com  atau surat : SDN 01 Domiyang, Kec. Paninggaran, Kab. Pekalongan 51164, Jateng.

 

*** ----- ***

 

 

WULAN FITRIANA

 

 

 

Kolong Num Sarwa

 

Aku senang bercengkrama dengan semesta

Memulai hari dengan pagi buta

Mengobati lelah dengan senja

Melewati sunyi bersama malam buta

 

Aku tak butuh lagi cinta dari siapa saja

Aku telah mendapatkan semuanya dari yang maha kuasa

Pun tanpa harta

Selagi masih bisa bercengkerama dengan semesta dan pemiliknya

 

Yang kalian punya bukanlah apa-apa

 

 


Wulan Fitriana
, suka baca buku-buku sastra dan menulis puisi. Salah satu karyawan di sebuah   minimarket ini tinggal di Samigaluh Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 



========

 Edisi kali ini laman Sastra-Ku juga memuat dua puisi karya peserta Bimtek Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

========

 

 

 

JULI ARNA TRI SUNDARI

 

 

 

H i d u p

  

Kehidupan semakin tak terlupakan

Meninggalkan sejuta kenangan

Seakan tak ada jalan

Membayangkan tercapainya impian

 

Kehidupan berjuta pelajaran

Ada kesenangan, ada kesedihan

Semua hadir dalam kehidupan

Beragam macam cobaan

Lalui dengan kebijaksanaan

Harapkan ketenangan didapatkan

Meski terkadang sulit dan menyakitkan

 

Bersama debu dan uraian

Ukir sebuah kebahagiaan

Menyusul gelapnya keadaan

Seperti indahnya sang rembulan

 

Dengan gayung tangisan perjuangan

Seperti nada melodi kehidupan

Melangkahkan kaki menuju harapan

Berjuang demi masa depan

 

Berkilau melebihi kilaunya intan

Melawan segala rintangan

Terkadang sulit membedakan

Tertutup segala kelemahan

 

 Panjatan, 10 Mei 2021

 


Juli Arna Tri Sundari, siswi SMP N 1 Panjatan. Peserta bimtek cipta puisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 

RIZQI RAHMAWATI

 

 

B u k u

 

Buku...

Kaulah jembatan ilmu

Kaulah yang menemaniku

Di saat aku belajar

Karenamu aku menjadi pintar

Memberikan banyak Ilmu pengetahuan

Bekal mengarungi kehidupan

 

Terimakasih buku...

Apa kau mendengar ucapan terimakasihku?

 

Kulonprogo, 2021

 

 

Rizqi Rahmawati, SMPN 2 Kalibawang. Peserta bimtek cipta puisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

  

*** ----- ***

Sabtu, 15 Mei 2021

K A R Y A

 TOTOK SUYANTO

 

 

Sepenuh Rindu

 

senyummu

yang membelah langit

di tengah malam kerlip

melipat penantian seribu bulan

tergenggam cinta satu malam

 

Ini waktu melepas rindu

bersetubuh dengan seluruh waktu

di rangkulan sunyi dan gulita malam

puas aku menatap jernih matamu

jernih dan keras layaknya pualam

 

lalu ingin kusentuh tubuhmu

walau hanya sejari saja

namun karena sepenuh rindu

terbakarlah seluruh jiwa raga

 

 

Totok Suyanto,  alumni kampus biru dan  mantan akvitis mahasiswa yang suka demo, dengan ide dan gagasan yang memberontak. Namun akhir-akhir ini suka menulis puisi romantis. Tinggal di Pengasih Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 

Dewi Florent Gusmawati

 

 

 Kau Tak Perlu Berhenti

 

Yang kau butuhkan adalah menyusur lorong waktu

Meski tak tentu akan menuju ujung yang kau harap

Sekiranya tak perlu kau berhenti

 

Jangan kau puas pada tanjakan yang tlah kau capai

Di depan

Masih ada gunung menjulang yang menunggu

Kau taklukkan

 

 

Dewi Florent Gusmawati, alumni UNY, berbagai penghargaan sebagai seniwati panggung telah ia terima. Perempuan yang masih betah menyendiri ini  tinggal di Girimulyo Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 

BERNADETTA HERWATI

 

 

Malam

 

Waktu terus berlalu

Detak jam dinding mengiang ditelingaku

Belaian-belaian angin yang semilir

Menjalar di sekujur tubuhku

Begitu saja tanpa makna

Bagai menantikan kedatangan sang raja

Yang tak kunjung tiba

 

Deru desah jadi satu

tapi

Tak ada yang merasuk dalam jiwa

Bagai harapan palsu

Jiwa terasa hambar

Seperti tanah yang lama kering

Menantikan hujan yang tak kunjung tiba

 

Serasa hampa

Tapi tetap terlaksana demi dharmaku

Pada bintangku

Engkau selalu menjagaiku sepanjang waktu

Tak bosan mendengar serentetan kicauku

Tuhan mampukan aku untuk mengimbangi bintangku

 

 

Bernadetta Herwati, kelahiran Sleman, 11 Maret 1977. Bermukim di Pingitan, Sumberarum, Moyudan, Sleman. Peserta bimtek cipta puisi Disbud KP ini sehari-hari mengabdi di SMA Sanjaya XIV Nanggulan Kulon Progo.

 

*** ----- ***

 

 

DELLA ELVINTA

 

 

Peduli Deritamu

 

Aliran ilmu yang menghantam otakmu

Kian merampas keras memori

Menampar sulit menjadi rapi

Dan merampok waktu penuh sendu

 

Kupantau dari balik jendela

Tampak sosokmu terambau di atas meja

Kamu lemah kamu cemas

Usaha sekeras apa yang harus dihempas

 

Dari peduli yang kumiliki

Kusodorkan semangat dan tekad untukmu

Kukembalikan hasrat juangmu

Agar kesuksesan tersusun rapi

 

Teruntukmu, sayang!

Berjuang keras itu berat

Tapi setelah berjaya tak akan sekarat

 

 

Kaligesing, 11 Mei 2021

 

 


Della Elvinta Nur Azizah, lahir 14 Maret 2003, adalah peserta bimtek cinpta puisi Dinas Kebudayaan Kulonprogo. Saat ini masih belajar di SMK Kesehatan Citra Semesta Indonesia (CSI) Kulonprogo. Pelajar yang punya hobi membaca dan menulis ini tinggal di Sibentar RT 04/RW 02, Tlogoguwo, Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. 

*** ----- ***

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...