Sabtu, 22 Mei 2021

K A R Y A

IDK RAKA KUSUMA

 

 

Lembah Sudamala

 

/1/

aku kemari

melewati hutan suci

 

di sela ranting patah

terserak di tanah

tak terlihat jejak

tanda tak ada menapak

 

bau harum menyebar

dari cabang

dari batang

pepohonan menjulang

juga dari sembulan akar

panjang menjalar

 

bau lumut dan cendawan

serupa aroma pedupaan

saat pendeta

memuja para dewa

memohon kesentausaan dunia

 

yang kulintasi

sejuk dan berkilau

yang kulintasi

memancarkan sinar hijau

 

/2/

bersila. pada pawana

kulukis mega

berbentuk candi purba

 

di bawahnya

pondok beratap rumbia

berdinding daun kelapa

penuh nukilan aksara

dikitar rumput

tanpa henti berdenyut

 

seseorang menghuni

bersemadi

 

seseorang itu, rsi tua

di masa purbakala

memberkati leluhurku

di sini. di atas batu

berbentuk sekar padma

sembilan warna

 

/2019/

 

 

IDK Raka Kusuma, lahir di Klungkung (Bali) pada 21 November 1957. Sahabat dekat Umbu Landu Paranggi ini puisi-puisinya pernah dimuat sejumlah media cetak (Bali Post, Sinar Harapan, Minggu Pagi, Berita Buana, dll) dan online. Ia menulis sastra dalam bahasa Indonesia dan bahasa Bali, Sastrawan yang kini mukim di Amlapura ini pernah meraih penghargaan Rancage di tahun 2002.

 *** ----- ***

 

 

 

SARDONO SYARIEF

 

 

D z i k i r

 

Setelah diri ini harus kembali

Semua tak lagi berarti

Tak harta benda

Tak istri bidadari

Tak mobil mewah

Tak rumah megah

Semua tak berguna

Sebagai bekal perjalanan kita

MenujuNya

 

Setelah diri ini harus kembali

Hanya dzikir-dzikir-dzikir

Yang mesti kita lafalkan berjuta kali

Sebelum bertemu Munkar Nakir

Di akhir perjalanan nanti...

 

Pekalongan, 16 Juli 2019

 

 

Sardono Syarief, sering menggunakan nama pena Esdeen Syarief, lahir di Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah. Menulis puisi, geguritan, dan cerita anak yang dipublikasikan lewat buku cetak, majalah, maupun koran lokal/nasional.  Penulis bisa dihubungi via e-mail: esdeensyarief583@gmail.com  atau surat : SDN 01 Domiyang, Kec. Paninggaran, Kab. Pekalongan 51164, Jateng.

 

*** ----- ***

 

 

WULAN FITRIANA

 

 

 

Kolong Num Sarwa

 

Aku senang bercengkrama dengan semesta

Memulai hari dengan pagi buta

Mengobati lelah dengan senja

Melewati sunyi bersama malam buta

 

Aku tak butuh lagi cinta dari siapa saja

Aku telah mendapatkan semuanya dari yang maha kuasa

Pun tanpa harta

Selagi masih bisa bercengkerama dengan semesta dan pemiliknya

 

Yang kalian punya bukanlah apa-apa

 

 


Wulan Fitriana
, suka baca buku-buku sastra dan menulis puisi. Salah satu karyawan di sebuah   minimarket ini tinggal di Samigaluh Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 



========

 Edisi kali ini laman Sastra-Ku juga memuat dua puisi karya peserta Bimtek Cipta Puisi yang diselenggarakan oleh Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

========

 

 

 

JULI ARNA TRI SUNDARI

 

 

 

H i d u p

  

Kehidupan semakin tak terlupakan

Meninggalkan sejuta kenangan

Seakan tak ada jalan

Membayangkan tercapainya impian

 

Kehidupan berjuta pelajaran

Ada kesenangan, ada kesedihan

Semua hadir dalam kehidupan

Beragam macam cobaan

Lalui dengan kebijaksanaan

Harapkan ketenangan didapatkan

Meski terkadang sulit dan menyakitkan

 

Bersama debu dan uraian

Ukir sebuah kebahagiaan

Menyusul gelapnya keadaan

Seperti indahnya sang rembulan

 

Dengan gayung tangisan perjuangan

Seperti nada melodi kehidupan

Melangkahkan kaki menuju harapan

Berjuang demi masa depan

 

Berkilau melebihi kilaunya intan

Melawan segala rintangan

Terkadang sulit membedakan

Tertutup segala kelemahan

 

 Panjatan, 10 Mei 2021

 


Juli Arna Tri Sundari, siswi SMP N 1 Panjatan. Peserta bimtek cipta puisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 

RIZQI RAHMAWATI

 

 

B u k u

 

Buku...

Kaulah jembatan ilmu

Kaulah yang menemaniku

Di saat aku belajar

Karenamu aku menjadi pintar

Memberikan banyak Ilmu pengetahuan

Bekal mengarungi kehidupan

 

Terimakasih buku...

Apa kau mendengar ucapan terimakasihku?

 

Kulonprogo, 2021

 

 

Rizqi Rahmawati, SMPN 2 Kalibawang. Peserta bimtek cipta puisi Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo.

  

*** ----- ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...