K
A R Y A
AGOES ANDIKA, ASK.
Purnama di Bulan Agustus
Bulan
penuh agustus ini
mendendangkan
gemuruh di hati
air
deras menghanyutkan debu
dan
jelaga menempel kemarin
tergerus
bersama matahari pagi
terserap
rumput-rumput pelataran pura
nantinya
semua terkubur di tanah
berganti
rupa saat kelahiran
mengulum
senyum tetua
Hari-hari
ke depan dilukis kembali
penuh
warna bianglala
berjajar
di langit
menggurat
mimpi yang tak selesai
ke
lelap berikutnya
beratap
langit
berkali-kali
menyeru dengan halus
sebelum
tersangkut
menuang
gerimis ke wajahku
Baleagung,
Purnama 12 ags 2022.
Agoes Andika, Ask.
Lahir di Br. Baleagung Singaraja Bali, 5 maret 1963, anak sulung dari tiga
bersaudara. Menulis puisi sejak di bangku SLTP dan berlanjut saat menetap di
Mataram tahun 1981, dibimbing oleh Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi.
Tahun 1987 pernah diundang membaca puisi di TIM Jakarta bersama penyair tanah
air lainnya. Sejak 2017 menetap di Singaraja Bali.
==============
MERAWATI MAY
Catatlah Marwahmu, Nak
catatlah
nak
guratkan
pikiranmu
melalui
potlot dalam bukumu yang penuh rahmat
duabelas
minggu
kau
bungkam sebagai janin
yang
memancarkan ruhruh
suci
atas marwahmu
maka
sepotong nyawa
yang
dititipkan-Nya
menggeliat
dan membuka
rasa
syukur atas engkau, anakku
dalam
gelombang firman
di
atas kandungan ibumu ;
ayatayat
kehidupan bicara
selepas
panggilan azan
yang
berkumandang di seputar jiwamu
(
maka sujudlah, nak)
karena
darah dan daging
mencair
ke lautlaut kasih
atas
kenduri ayatayat-Nya
yang
sujud dan berzikir
di
atas sajadah
tulislah
kisah kasih ini, nak
karena
hidup adalah ruang sempit, yang dibatasi waktu
dan
putaran jam dinding
di
arlojiku
(
maka keluarlah dirimu dari rahim, setelah air laut menjadi ketuban atas
kelahiranmu yang disongsong suara azanku )
catat
dan tulislah, nak
sebentar
lagi senja tiba
di
balik warna lembayung
yang
memancarkan namamu, sebelum gelap tiba
Bengkulu,
18 Juli 2022
Merawati May, lahir di Mukomuko, 12 Mei 1978. Anak kelima dari sepuluh bersaudara ini menyelesaikan pendidikan jurusan ekonomi manajemen tahun 2001. Memiliki dua karya tunggal: Perjalananku (2016), Nasihat Ibu ( 2021). Dan berbagai buku antologi bersama, di antaranya: Kemarin, Sekarang, dan Nanti, 'antologi 6 tahun sonian (2021), Perempuan-perempuan Tanpa Topeng ( 2021), Masa Kecil ( 2021), Frasa di Langit Maya (2020), Para Penyintas Makna ( 2021), Hidup Berdamai dengan Corona ( 2021), Jalan Kenangan Ibuku ( 2021), Merah Putih Pelita ( 2021). Pernah masuk di majalah malaysia sebagai puisi terbaik: Lekat-lekat Memikat ( 2020), dan penulis dunia digital di ruang pekerja seni ( 2020-sekarang).
======================
FIRMAN WALLY
Peradaban Di Malam Penuh
Kerinduan
di
antara bebunyian totobuang
dan
deting ukulele
senja
ini kulantunkan doa-doa
disertai
harumnya dupa-dupa
sebab
musik dan doa adalah jembatan
penyeberangan
bagi para perantau
yang
lama menimang rindu
tercium
aroma pertemuan yang lama tak menyatu
akulah
garis keturunan
yang
tercipta dari rahim negeri raja-raja
anak
dari hulu sungai wakahuli
dipercaya
mengalirkan cinta dan peradaban
dari
derasnya kerinduan
bunyi
yang mengalun
doa-doa
menggema
menghantarkan
nada-nada harapan
di
dada terbuai cinta dan kerinduan
di
malam bulan sabit membelah langit
kumemahami
harumnya bunga melati
kumenikmati
bebunyian totobuang dan ukulele
disertai
tarian cakalele memperpanjang malam
kumenelan
cinta, peradaban dan kerinduan
dari
hausnya doa, puisi, dan harapan
seith,
10 juni 2021
Firman Wally,
penyair kelahiran Maluku Tengah tanggal 3 April. Lulusan Jurusan Sastra dan
Bahasa Universitas Patimura Ambon. Buku antologi puisi tunggalnya berjudul
Lelaki Leihitu (2021)