MUKSALMINA SBG
KAPAN?
Tanyakan pada lintah darat!
Kapan terakhir kau hisap darah?
Rakyat jelata hampir punah
Di rawa-rawa yang kering sudah
Tanyakan pada tikus kantor!
Kapan berakhir rencana-rencana
kotor?
Bersekongkol dengan para mandor
Gelapkan dana ke got-got diktator
Tanyakan pula pada hakim di
mahkamah!
Kapan bendera keadilan dikibarkan?
Hitam dan putih tak boleh samar
Oleh kilau pangkat dan jabatan
Tiada berkesudahankah lara ini
Menerpa si jelata hingga mati
Ataukah hanya sebuah ilusi
Melihat negri bak alam surgawi?
Kapan ?
Sabang,16 November 2023.
DARAH
DARI LANGIT
Dosa apa manusia ?
Sehingga Tuhan murka
Langit yang menitikkan pelipur
dahaga
Kini guyuran darah menghujam tanah
dunia
Dosa,apa manusia ?
Atau makhluk lainnya
Yang tak berakal dan mengenal cinta
Merusak warna langit yang biru
menggoda
Nestapa menyelimuti rasa
Manusia menanggalkan damai sesama
Sehingga langit melukai atmosfernya
Darah bercucuran membasahi para
durjana
Langit menangisi nasib dunia
Yang di-injak lintah darat penabur
dosa
Darah memancar hingga senja
Berganti nanah saat malam tiba.
Montasik,23 November 2023.
HIKAYAT
SELEMBAR DAUN
Hari ini
Selembar pucuk mekar dari tangkainya
Hijau dan bercahaya
Ditimpa matahari hingga senja
Namun esoknya semua sirna
Tangkai yang indah dimakan ulat
berbisa
Tinggal tulang daunnya
Lalu rontok tak tersisa
Hari ini Tuhan karuniakan semua
Seakan hidup ini selamanya
Namun takdir siapa yang menyangka
Segala yang di dunia ternyata memang
fana
Jika esok aku tiada
Tak ada wasiat yang aku pelihara
Selain kafan dan kerenda
Serta kenangan indah bersama di
dunia
Selagi umur masih tersisa
Selagi nafas masih ada
Perbaiki diri menjadi manusia mulia
Agar siap menghadap Tuhan yang maha
esa.
Balohan-ulee lheu,15 Desember 2023.
ELEGI NEGERI HITAM
Sudikah kau berjalan
Diantara gorong-gorong jembatan
Menepi bersama bocah jalanan
Peluh mengucur basahkan harapan
Maukah kau menyelam
Dalam lautan sampah menyeramkan
Mendengar cerita yg tertahan
Tentang banjir luapkan kemarahan
Relakah kau menikam
Perut tikus-tikus perkantoran
Gelapkan dana triliunan
Dalam jeruji bak perhotelan
Ikhlaskah kau membakar
Catatan elegi negeri hitam
Biarkan rakyat dalam nyaman
Selama engkau duduk di kursi jabatan
?.
Pulau Weh,2 Januari 2024.
WAJAH
DALAM PIGURA
Pada dinding rumah
Tertempel sebuah pigura
Ada wajah didalamnya
Sepasang pengantin yang berbahagia
Siapa mereka,
Mengapa tak kukenal di dunia nyata
Ayah dan ibu yg tiada rupa
Mungkinkah wajah mereka dalam
pigura?
***
Musibah datang merenggut nyawa
Mencabik ada dan cinta
Tiada bayangan dalam memori jiwa
Aku baru terlahir di dunia
Ketika peluru habis mendiami senjata
Kubangan darah merahkan penjuru desa
Seonggok bayi menangisi
kemalangannya
Kemanakah ayah dan ibunda
Konflik itu kini mereda
Senyap bagai ditelan malam gulita
Jiwa-jiwa yg dibunuh tanpa dosa
Siap menuntut di alam selanjutnya.
Banda Aceh,5 Februari 2024.
Muksalmina Sbg, lahir di Sabang 16 November 1997. Hobi menulis. Beberapa karyanya pernah dimuat media lokal Aceh. Saat ini menjadi santri di daerah Ulee Titi, Aceh Besar. Tinggal di desa Ujong Kareung, Kecamatan Sukajaya, Kota Sabang,Aceh.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar