Sabtu, 09 Juli 2022

 

K A R Y A

 

 MUHAMMAD FATKHUL A

 

Janjiku

.

 

              janji 'ku ini

        membulat kuat

    pada pertalian akad,

  tak 'kan merasai putus

 selama embusan napas

  masih merasuk bebas,

    akan s'lamanya erat

       sebelum si maut

           menjemput.

 

       biar pun          masalah

  kerap datang  menghantam,

 mahligai cinta 'ku tetap utuh,

   tak 'kan merasakan rapuh

       hingga detak jantung

           tak mampu lagi

                mengetuk

                    dada.

 

Kasih, ijab telah tergelar

suara 'sah' menggelegar

Bukti sejatinya kesungguhan

tersuratnya ikrar pada Tuhan

 

Mari, kita setubuhi rumah tangga

dengan berselimut pada rida-Nya

Semoga melahirkan bahagia

dan tumbuh hingga ke surga

 

Jombang, Mei 2022

 

Muhammad Fatkhul A. nama pena dari M. Fatkhul Arisfudin. Lahir dan tinggal di Jombang, Jawa Timur. Tidak ada yang istimewa dari sosok Muhammad Fatkhul A. Ia hanyalah seseorang yang baru saja belajar menekuni dunia literasi, khususnya puisi. Racikan aksara yang ia olah baru menyajikan ±20 Antologi bersama. Ia berharap setiap tulisan yang dihidangkannya dapat memberi manfaat untuk pembaca dan juga dirinya sendiri. Jika ingin lebih dalam mengenalnya, bisa lewat jalur ke no. WA: 085851263177

 

=========

 

HIDA AK

 

Dapur Ibu

 

siulan air mendidih di panci ibu yang bening

sendok dan cangkir berdenting

tangan ibu berseling, seduhkan teh dan kopi

 

asap mengepul di awan magic com

beras direbus, nasi mematang

biar perut bapak, perut anak, perut siapa yang lapar jadi kenyang

 

di kuali, kerumunan tumbuhan beradu

perangi spatula yang sedang menohoknya

ibu menyayur, lidah menjulur

perut bapak, perut anak, perut siapa saja mujur

tak dengkur

 

profesi ibu, adalah koki

bikin perut hoki

 

Pacitan, 1443 H

 

 Hida AK,  lahir di Batang 16 April 2001. Perempuan yang memiliki hobi membaca dan menulis ini adalah alumnus RA, MI dan MTs Tholabuddin Masin, serta lulusan Perguruan Islam Pondok Tremas Pacitan. Ia belajar puisi di Asqa Imagination School (AIS), juara 3 Anugerah COMPETER 2022, sebuah ajang sastra yang pemenangnya diumumkan per 1 Januari. Tunak di Community Pena Terbang (COMPETER) – Indonesia. IG: @hidaak16.

 

=========

 

DEANDRA MARHENDRA

 

Terhapus Enyahkan Jiwa

 

 

Semua terhapus, entah apa aku bisa

Berdiri lagi di pelupuk suara-suara

Tentu membayangi jiwa, meluluhkan rasa

Memoriku seakan ditelan prasangka

 

Terlumat genangan hujan yang turun

Malam dibawah genang, remukan lamun

Bulan tak bergeming diusung pilu

Terpeluk mendung petang terguncang semu

 

Kulon Progo, 23 Desember 2021

 

Deandra Marhaendra, suka sekali dipanggil Andra. Lahir 19 tahun lalu tepatnya pada tanggal 12 April 2002 di Kota Wates, Yogyakarta. Si jutek yang hobi olahraga ini bercita-cita menjadi seorang pengusaha sukses. Beberapa puisinya masuk dlam Antologi Puisi Ibu Bumi Bapa Angkasa (Disbud KP, 2021).  Belum lama berhasil menjadi juara 2 Lomba Cipta Puisi Nasional yang diselenggarakan oleh Sastra Media. Kicauannya kadang terselip di akun Facebook Andra dema dan akun Instagram deandra_48. Sekarang bertempat tinggal di Gang Mina, RT 04, RW 15, Klayonan Kedunggong, Wates, Kulon Progo, DIY. Andra dapat di hubungi di no. telp: 088216636931 atau no WA : 083103569522

 

=========

 

EVITA EKA SEPTIANI

 

Hulu ke Hilir

 

Sebelum lahir

Dari hulu ke hilir

Kelana setir

 

Kulon Progo, 09 Juli 2022

 

Lantai Berjalan

 

Pagi ke senja

Bagai lantai berjalan

Susuri malam

 

Kulon Progo, 09 Juli 2022

 


Evita Eka Septiani,
lahir di Kulon Progo, 11 September 2001, adalah mahasiswi UNY. Nama pena nya Evita Afida Hidayah.  Beberapa puisinya masuk ke dalam buku antologi bersama, antara lain: Butterfly Sastra Three Color Poetry  (2018), Paradigma Imaji I Welcome September (2018), Tak Terucap (2018), Kado Spesial Untuk Bunda (2018), Mencintai Ibunda Sehidup Sesurga (2018), Superhero Berpuisi (2019), Stigma Bodong Bla.Bla.Bla (2019), Kembali Nol (2020), Kluwung Lukisan Maha Cahaya (2020). Pernah menjuarai Lomba puisi Haiku. Kumpulan puisi terbarunya telah terbit dengan judul Jika Hujan Berwana Biru. Penulis mulai mengikuti beberapa kelas menulis online sejak kelas X SMA. Tinggal di Karangsewu, Galur, Kulon Progo.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...