Jumat, 22 April 2022

K A R Y A

 

 AMBAR SETYAWATI

 

Aku kah Perempuan Impian Kartini?

 

Menatap potret perempuan bermata sendu

Yang terekam lebih dari satu abad lalu

Dalam balutan kebaya sederhana

 

Seorang perempuan berhati lembut

Ditakdirkan memecahkan kaca dengan jari lemahnya.

Jarinya berdarah, hatinya berdarah..

 

Menangis

Menatap perempuan terkungkung adat bangsa sendiri

Pikiran tak rela tertidur

mengembara menguntai jalan mematahkan belenggu dengan jemari rapuh

 

Dan ia menemukan buku..

Dan ia menemukan pena

 

Dinding bisu yang mengepung raganya harus menyerah

Hilang kekuatan untuk terus mengunci alam pikirnya yang mengembara luas menjelajahi cakrawala..

Batas dinding bukan tandingan

terlalu lemah menahan laju pikirnya yang melesat serupa meteor.

 

Menggelora

Menyaksikan peradaban penuh kemajuan di belahan dunia luas tanpa batas.

Jiwanya menyala mendamba perubahan pada tiap helaan nafas dan seluruh jiwa raganya.

 

Aku kah perempuan cerdas yang ada dalam mimpinya?

Aku kah perempuan berilmu pengetahuan produk  dari perjuangan penuh liku itu?

Atau aku hanya sibuk memoles raga untuk melumpuhkan makhluk bernama laki-laki?

 

Samigaluh, 31 Januari 2021

 

Ambar Setyawati, lahir di Jakarta, 17 Oktober 1973. Lulusan D3 jurusan Sastra Arab di Fakultas Sastra UI  (1995) dan  S-1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di UT (2001). Sejak 1997 aktif mengajar Bahasa Inggris dan Seni Budaya di beberapa sekolah di Jakarta. Tahun 2011 meninggalkan Jakarta dan mengajar di SMK Ma’arif Nanggulan.  Karya alumni  workshop Belajar Menulis Sastra Jati Moncol ini masuk di buku Kluwung Lukisan Maha Cahaya (2020), Suara Hati Guru di Masa Pandemi (2020) dan Duhkita (2021). Tinggal di Samigaluh, Kulon Progo.

 

 

*****_____*****

 

ERNA DWI ASTUTI


Pendekar Sejati Dan Pemberani

 

Siapalah kami sebelum engkau hadir

Hanyalah kaum nelangsa yg selalu tersingkir

"Konco Wingking" yg tak pernah dianggap penting

Dapur sumur kasur berselimutkan "Nyamping"

 

Kartini....Pendekar Sejati dan Pemberani

Penerus lidah jeritan hati nurani

Pembebas belenggu kaum kolonial

Pengangkat derajat wanita millenial

 

Tak ada perjuangan tanpa pengorbanan

Tak ada pengorbanan tanpa berkesudahan

Habis gelap terbitlah terang

Engkau kobarkan semangat juang

 

Kini wanita pemegang harta

Kini wanita pengendali tahta

Kini wanita menggenggam semesta

Karena wanita tak bisa dipandang sebelah mata

 

Samigaluh, 21 April 2022

 

Erna Dwi Astuti, seorang ibu rumah tangga yang menyenangi dunia tulis-menulis. Tulisannya, terutama geguritan telah dimuat di sejumlah media. Tinggal di Banjarsari, Samigaluh, Kulon Progo.

 

*****_____*****


MARJUDIN SUAEB

 

RA. Kartini

 

Selamat hari Kartini

Aku tak tahu

Mbakyu ini Kartini kecil atau pembebeknya

Berani berkata tidak dan tidak.

Langkah elok bagian juang beliaunya.

 

Yk, 21 4 22

 

Marjudin Suaeb, adalah nama pena dari Marjudin Muhammad Jalal Sayuthi. Pendidikan terakhirnya di IKIP Yogyakarta (sekarang UNY). Jebolan Persada Studi Klub (PSK) asuhan Umbu Landu Paranggi ini tulisannya dimuat sejumlah koran Jogja Semarang, Jakarta. Sering baca puisi dari kampung ke kampung, dari kampus ke kampus. Namanya tercatat di buku  Apa Siapa Penyair Indonesia (2017). Menjadi narasumber berbagai kegiatan sastra. Buku antologi puisi tunggalnya Bulan Bukit Menoreh (Sabdamedia, 2016) dan Teka Teki Abadi (Tonggak Pustaka, 2021). Puisi lain terkumpul di sejumlah buku antologi diantaranya Gunungan (penyair Insani), Ziarah, Penyair Jogja 3 Generasi, Lima Tujuh Lima, Cermin Akhir Tahun, Parangtritis, Gondomanan, Pendapa taman siswa, Nyanyian Bukit Menoreh,  dan Membaca Hujan di Bulan Purnama (Tembi 2019), Kluwung Lukisan Maha Cahaya ( Sastra-Ku, 2020), Duhkita (Pusaka-Ku, 2021). Geguritannya masuk di buku Tilik Weweisik (Disbud DIY, 2019). Tinggal di Bumirejo Lendah Kulon Progo.

 

 *****_____*****

 

SUGIYARTI

 

Kartini


Kartini nyata pendekaring putri

Kusuma sejati kang tuhu ngesthi mardikaning siwi

 

Jaman semana wanita sarwa binanda

Kasrimpung pinjung gelung

Datan bisa suwala

Anteping tekad wanita

Cancut taliwanda mbudidaya

Samengko wus kacetha

 

Para wanita lenggah jajar lawan priya

Sengkut baut nambut karya

Asung pepadhang bot repoting nagara

 

Sugiyarti, kesehariannya mengajar di SMP Negeri 2 Lendah. Hobi pada seni dan sastra.  Tinggal di Brosot Galur Kulon Progo. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...