K
A R Y A
ARIS SETIYANTO
Menuju
Langit
buat : Bambang
di langit—di tempat-tempat yang tinggi,
kau pasti temukan matahari
akulah matahari itu
kau pasti rapuh dan ingin bunuh diri;
jatuh ke bumi
tapi,
bukalah matamu saat
kau baca puisiku.
Maguwo, 05 November 2021
Aris
Setiyanto lahir 12 Juni 1996. Tinggal di Temanggung, Jawa
Tengah. Buku puisinya, Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat Melintas (2020) dan
Ketika Angin Berhembus (2021). Puisinya juga termuat di beberapa media daring
maupun cetak.
FIRMAN
WALLY
Nitu-Nitu
Alifuru
laut selalu bersetia dengan asinnya
ombak terus bergemuruh dalam doa dan rindu
di kaki sungai bebatuan bersemedi
menyambut lahirnya pancaroba
detik pada waktu terus menitik
mengulang kembali kisah luka yang pernah ada
di laut jazirah sejarah berkisah
luka-luka yang mengalirkan darah
atas sejarah adat dan budaya
tradisi selalu digelarkan setahun sekali
menyambut nitu-nitu alifuru
yang melenggang dayung dari pulau seberang
menuju pulang
kapur, telur putih, daun sirih, dupa-dupa
mewangi di atas loyang
penyambutan dimulai
kesurupan di berbagai daerah
untuk mereka yang sedarah
yang mati, lahir kembali karena cinta
leu oo takan hulan tahali
tahoku, 05 juni 2021
Firman Wally,
penyair kelahiran Maluku Tengah tanggal 3 April. Lulusan Jurusan Sastra dan
Bahasa Universitas Patimura Ambon. Buku antologi puisi tunggalnya berjudul
Lelaki Leihitu (2021).
******_____*****
LIRING ANINDYA MAHARANI
Kunang-kunang
Atas nama mata yang berembun,
kuraih tangannya yang merenta
berbisik untuk menunda temu
sejenak
yang barangkali akan memintal sepi
aku melangkah menjauh
saling melepas lambaian sampai jumpa
tunggu, sungguhkah aku kuat?
Yogyakarta, 5 Januari 2020
Tidak ada komentar:
Posting Komentar