Sabtu, 13 November 2021

K A R Y A

 

AGOES ANDIKA, ASK

 

 

 

Perempuan Pencari Bunga

 

 

Berapa tempat sudah kau sapu dan

menyapihnya jadi senyum pagi ini

semua terbuka dan memanggil perlahan

      "disini bunga ini akan tumbuh lagi"

memberi makna perburuan bisu

tidak dengan bahasa

atau lukisan aneh di matamu

 

tangan  bermain satu persatu di tanah

memungut keseharian pada niat itu

dan tetap merunduk

menangkar subuh

memasukkan bungabunga ke hati

dari naungan pepohonan berjejer

 

esok terlahir pagi yang lain

saat kau mengenal bahasa

dan mendengarnya dengan baik

    "bunga disini selalu menunggumu"

 

rumah tua, juli 2021

  

Agoes Andika, Ask. Lahir di Br. Baleagung Singaraja Bali, 5 maret 1963, anak sulung dari tiga bersaudara. Menulis puisi sejak di bangku SLTP dan berlanjut saat menetap di Mataram tahun 1981, dibimbing oleh Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi. Tahun 1987 pernah diundang membaca puisi di TIM Jakarta bersama penyair tanah air lainnya. Sejak 2017 menetap di Singaraja Bali.

 

***----------***

 

 

SUS S. HARDJONO

 

 

 

Bulan Hujan

 

Telah selesai percakapan dengan hujan .

Tak lagi menggemuruh. Seakan menjauhi

Langit .

 

 

Hujan itu ragu -ragu ia tak menemukan kalimat pembuka

Percakapan yang pas. Hanya diam .

 

Dunia terasa sempit , seperti hidung yang diketubung tabung .

Tabung tabung gelembung udara yang mulai kering .

Udara yang mengelilingiku kemana aku berada di luar jangkauan tanganmu.

Dan aku seperti tersesat di hutan mimpi tak bisa keluar .

 

hujan bercakap sendiri. Iseng sendiri . Keyakinan sudah tak ada ujung .

Seperti jalan buntu dan kembali menyusuri ujung waktu .

Aku melihat orang-orang  menunduk . Orang orang sekeliling menjauh tak lagi merangkuli dan berjabat tangan . Kita begitu asiing satu sama lain

 

wajahnya terlihat cemas dan ketakutan .Takut mendekat .Seperti kesulitan

dimana udara dimana aku bisa mendapatkan udara terbuka, seperti surat surat terbuka yang

 

Sragen, 21

 

Sus S. Hardjono, alumni jurusan Bahasa dan Sastra FKIP UNS Solo. Memperoleh beberapa penghargaan di antaranya: Prasidatama Kategori Pendidik (Balai Bahasa Jateng, 2017) dan Prasidatama Kategori Puisi (Balai Bahasa Jateng, 2020). Buku Puisi terbarunya, Taman Rahasia (2021). Mengajar di MAN 1 Sragen Jawa Tengah.

 

 ***----------***

 

 

 

Eva Nurul Khasanah

 

 

 

Lebih Dulu Tiada

 

 

kau tersenyum lebar

ceria dalam racikan tawa

tegap setegar awan

sebentar lagi menjadi butiran hujan

 

siapa sangka?

siapa duga?

 

sedang kausimpan kesampingkan

dia sebenar-benar rasa

hingga menjadi sehambar suasana

antara senyum dan tetes air mata

yang belum sempat ada

namun, lebih dulu tiada

 

Yogyakarta, 17 Juni 2021

  

 


Eva Nurul Khasanah,
lahir tgl 1 Juni 1999, mahasiswi Prodi PBSI Universitas PGRI Yogyakarta (UPY).  Puisi berjudul "105 Kata untuk Mimpi Ku" mendapat juara 3 di Pekan Jurnalistik yang diadakan kampusnya. Karyanya tersiar di sejumlah media online dan antologi bersama.  Sekretaris komunitas Sastra-Ku ini tinggal di Sidorejo Lendah Kulonprogo.

 

***----------***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...