AGOES ANDIKA,
ASK
Perempuan Pencari Bunga
Berapa tempat
sudah kau sapu dan
menyapihnya
jadi senyum pagi ini
semua terbuka
dan memanggil perlahan
"disini bunga ini akan tumbuh
lagi"
memberi makna
perburuan bisu
tidak dengan
bahasa
atau lukisan
aneh di matamu
tangan bermain satu persatu di tanah
memungut
keseharian pada niat itu
dan tetap
merunduk
menangkar subuh
memasukkan
bungabunga ke hati
dari naungan
pepohonan berjejer
esok terlahir
pagi yang lain
saat kau
mengenal bahasa
dan
mendengarnya dengan baik
"bunga disini selalu menunggumu"
rumah
tua, juli 2021
Agoes
Andika, Ask. Lahir di Br.
Baleagung Singaraja Bali, 5 maret 1963, anak sulung dari tiga bersaudara.
Menulis puisi sejak di bangku SLTP dan berlanjut saat menetap di Mataram tahun
1981, dibimbing oleh Putu Arya Tirtawirya dan Umbu Landu Paranggi. Tahun 1987
pernah diundang membaca puisi di TIM Jakarta bersama penyair tanah air lainnya.
Sejak 2017 menetap di Singaraja Bali.
***----------***
SUS S. HARDJONO
Bulan Hujan
Telah selesai percakapan dengan hujan .
Tak
lagi menggemuruh. Seakan menjauhi
Langit
.
Hujan
itu ragu -ragu ia tak menemukan kalimat pembuka
Percakapan
yang pas. Hanya diam .
Dunia
terasa sempit , seperti hidung yang diketubung tabung .
Tabung
tabung gelembung udara yang mulai kering .
Udara
yang mengelilingiku kemana aku berada di luar jangkauan tanganmu.
Dan
aku seperti tersesat di hutan mimpi tak bisa keluar .
hujan
bercakap sendiri. Iseng sendiri . Keyakinan sudah tak ada ujung .
Seperti
jalan buntu dan kembali menyusuri ujung waktu .
Aku
melihat orang-orang menunduk . Orang
orang sekeliling menjauh tak lagi merangkuli dan berjabat tangan . Kita begitu
asiing satu sama lain
wajahnya
terlihat cemas dan ketakutan .Takut mendekat .Seperti kesulitan
dimana
udara dimana aku bisa mendapatkan udara terbuka, seperti surat surat terbuka
yang
Sragen, 21
Sus S. Hardjono, alumni jurusan Bahasa dan Sastra FKIP UNS Solo. Memperoleh beberapa penghargaan di antaranya: Prasidatama Kategori Pendidik (Balai Bahasa Jateng, 2017) dan Prasidatama Kategori Puisi (Balai Bahasa Jateng, 2020). Buku Puisi terbarunya, Taman Rahasia (2021). Mengajar di MAN 1 Sragen Jawa Tengah.
Eva Nurul
Khasanah
Lebih Dulu Tiada
kau tersenyum lebar
ceria dalam racikan tawa
tegap setegar awan
sebentar lagi menjadi butiran hujan
siapa sangka?
siapa duga?
sedang kausimpan kesampingkan
dia sebenar-benar rasa
hingga menjadi sehambar suasana
antara senyum dan tetes air mata
yang belum sempat ada
namun, lebih dulu tiada
Yogyakarta, 17 Juni 2021
Eva Nurul Khasanah, lahir tgl 1 Juni 1999, mahasiswi Prodi PBSI Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Puisi berjudul "105 Kata untuk Mimpi Ku" mendapat juara 3 di Pekan Jurnalistik yang diadakan kampusnya. Karyanya tersiar di sejumlah media online dan antologi bersama. Sekretaris komunitas Sastra-Ku ini tinggal di Sidorejo Lendah Kulonprogo.
***----------***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar