CUNONG NUNUK SURAJA
Cerita Laura 08.25
pagi belum
selesai sikat gigi
teringat buku puisi Yudhistira Adi Nugraha
menata kata dalam diksi semiotika
menjadi huru-hara dalam istana
sikat gigi masuk dalam cerita mimpi
tertelan waktu menggulung layar panggung
lelaki perkasa memburu pagi
hinggap di tepi cangkir kopi
dibelah buku menjadi serpih
diaduk rata semangkuk porsi
di warung-warung ibukota
tiba renta berita televisi aksi
diksi aneh
muncul lawakan canda
kata purba
layaknya mantra Sutarji
Bogor 2020
Cunong Nunuk Suraja, Lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1951.
Menyelesaikan Sarjana Muda Pendidikan di IKIP Yogya, S-1 diIKIP Rawamangun
dan S-2 di UI. Mengajar di FKIP-Universitas Ibn Khaldun Bogor. Puisinya
masuk di puluhan buku antologi bersama: Jogja
5,9 Skala Ritcher (2006), G 30 September
(2009), Gempa Padang (2010), Senandung Bandung Jilid 3 (2011), Bangga aku jadi rakyat Indonesia (2011),
Suara-suara yang terpinggirkan
(2012). Tinggal di Bogor Jawa Barat.
***----------***
SRI YUNIARTI HD
Lelaki Senjaku
Hujan dan senja
Adalah dua hal yang
selalu mengingatkanku padamu
Kau pernah
menghentikan hujan air mataku
Dan aku menyambutmu
sebagai lelaki senjaku
Badai angin
memberontak
Senja hilang di balik
awan
Tirai kegelapan dari
langit turun
Tenggelam bersama
janjimu
Kini hujan air mata
telah kering
Lelaki senjaku telah
pergi ditelan bumi
Tak ada harapan tuk
bersua
Kecuali jika netra
tertutup selamanya
Senjaku telah
tenggelam
Digantikan oleh
gelapnya malam
Dihiasi galaksi Sang
Kuasa
Menemaniku dalam
kesendirian sampai fajar tiba.
Banggai
Kepulauan, 2 Juli 2021
Sri Yuniarti H. Dapili, lahir pada tanggal 22 Maret 1998 di Tinangkung, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Pengagum senja dan semesta. Penulis buku 'Perihal Rasa dalam Kata'. Saat ini aktif di berbagai aktivitas kepenulisan. Jejak bisa ditemukan melalui akun instagram; Sriyuniartih.d, akun facebook; Sri Yuniarti dan akun wattpad; @Sriyuniartihd98.
***----------***
WULAN FITRIYANA
Distorsi Asmarandhana
Hadirnya bawa duka dan nestapa tak
berujung sirna. Pagi ke pagi dirundung sunyi sepi tanpa siluetnya yang
hilir-mudik ke sana-kemari. Dulu terasa mengesalkan, sekarang sungguh aku
kehilangan juga hancur tak tertahan.
Bagaimana bayangnya yang nyata kini
sirna tak berbekas, bahkan sidik jarinya pun lenyap. Meninggalkanku sendirian
bak di ruang sunyi senyap tak bertuan, tapi di tempati makhluk-makhluk khayalan
menyeramkan.
Memori sialan menyedihkan. Seakan aku tertahan
akan sebuah kenyataan pahit tak berkesudahan. Setan!. Aku ingin marah dengan
keadaan, membuatku hancur dalam kungkungan kekejaman realitas menyakitkan.
Terduduk aku,menangis ku tertahan.
Tuhan, maafkan hambamu ini yang hanya
bisa memaki tak memberi aksi, bahkan untuk sekedar duduk menengadah mengais
kasihMu masih aku terburu-buru seakan niat tak niat menjemputmu.
Aku kalut, takut juga frustasi akan
semua ini. Tuhan, jika jatuh tersungkur ku memang caraMu menyadarkanku, jalanku
salah sejak dulu, ini adalah waktunya aku kembali dengan sepenuh hatiku jatuh
padaMu.
Wulan Fitriyana, 21 tahun. Menyukai sesuatu yang berkaitan dengan senja dan malam.
Menyukai fotografi dan menggambar. Puisi di atas merupakan jenis puisi prosais
yang pertama dibuat. Tinggal di Samigaluh Kulonprogo.
***----------***
========
Edisi
kali ini laman Sastra-Ku juga memuat puisi karya juara pertama Lomba Baca Puisi
tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Kulonprogo yang diselenggarakan oleh Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo pada bulan Mei 2021 lalu.
========
AMI MARITA
GANTARI
Untukmu, Pejuang Bangsa
Sungguh,
aku tak menyangka begitu indah karya Tuhan
Menciptakan
hambanya yang tulus meringankan beban
Siang
dan malam engkau berjuang
Menahan
bosan, menahan rasa ingin pulang
Betapa
sulitnya menjadi dirimu
Beribu
orang kaubantu
Tak
terbesit rasa pamrih di hatimu
Kau
berhasil mengemban tugasmu
Waktu
kauberikan
Keluarga
rela kautinggalkan
Bahkan
kesehatan rela kaukorbankan
Aku
tahu, ragamu terasa lelah
Tapi
prinsipmu, pahlawan tah akan menyerah
Sanggahan
beban berat
Tak
membuat prinsipmu berkarat
Tujuanmu
hanya membuat mereka selamat
Engkaulah
sejatinya orang yang bermartabat
Untukmu
pejuang bangsa, seorang yang mulia
Sungguh,
aku terkesima
Terimakasih
atas jasa dan upaya
Perjuanganmu
tak akan pernah sirna
Girimulyo, 2021
Ami Marita
Gantari, siswi SMP N 1 Wates. Juara
pertama Lomba Baca Puisi tingkat SMP/Sederajat se-Kulonprogo yang
diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo tahun
2021. Tinggal di Girimulyo Kulonprogo.
***----------***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar