Sabtu, 03 Juli 2021

K A R Y A

CUNONG NUNUK SURAJA

 

 

 

Cerita Laura 08.25

 

 

pagi belum selesai sikat gigi

teringat buku puisi Yudhistira Adi Nugraha

menata kata dalam diksi semiotika

menjadi huru-hara dalam istana

 

sikat gigi masuk dalam cerita mimpi

tertelan waktu menggulung layar panggung

lelaki perkasa memburu pagi

hinggap di tepi cangkir kopi

 

dibelah buku menjadi serpih

diaduk rata semangkuk porsi

di warung-warung ibukota

 

tiba renta berita televisi aksi

diksi aneh muncul lawakan canda

kata purba layaknya mantra Sutarji

 

Bogor 2020

 

 

Cunong Nunuk Suraja, Lahir di Yogyakarta, 9 Oktober 1951. Menyelesaikan Sarjana Muda Pendidikan di IKIP Yogya, S-1 diIKIP Rawamangun dan S-2 di UI. Mengajar di  FKIP-Universitas Ibn Khaldun Bogor. Puisinya masuk di puluhan buku antologi bersama: Jogja 5,9 Skala Ritcher (2006), G 30 September (2009), Gempa Padang (2010), Senandung Bandung Jilid 3 (2011), Bangga aku jadi rakyat Indonesia (2011), Suara-suara yang terpinggirkan (2012).  Tinggal di Bogor Jawa Barat.

 

***----------***

 

 

 

SRI YUNIARTI HD

 

 

 

Lelaki Senjaku

 

 

 

Hujan dan senja

Adalah dua hal yang selalu mengingatkanku padamu

Kau pernah menghentikan hujan air mataku

Dan aku menyambutmu sebagai lelaki senjaku

 

Badai angin memberontak

Senja hilang di balik awan

Tirai kegelapan dari langit turun

Tenggelam bersama janjimu

 

Kini hujan air mata telah kering

Lelaki senjaku telah pergi ditelan bumi

Tak ada harapan tuk bersua

Kecuali jika netra tertutup selamanya

 

Senjaku telah tenggelam

Digantikan oleh gelapnya malam

Dihiasi galaksi Sang Kuasa

Menemaniku dalam kesendirian sampai fajar tiba.

 

Banggai Kepulauan, 2 Juli 2021

 

 

Sri Yuniarti H. Dapili, lahir pada tanggal 22 Maret 1998 di Tinangkung, Banggai Kepulauan, Sulawesi Tengah. Pengagum senja dan semesta. Penulis buku 'Perihal Rasa dalam Kata'. Saat ini aktif di berbagai aktivitas kepenulisan. Jejak bisa ditemukan melalui akun instagram; Sriyuniartih.d, akun facebook; Sri Yuniarti dan akun wattpad; @Sriyuniartihd98.

 

***----------***

 

 

 

WULAN FITRIYANA

 

 

Distorsi Asmarandhana

 

Hadirnya bawa duka dan nestapa tak berujung sirna. Pagi ke pagi dirundung sunyi sepi tanpa siluetnya yang hilir-mudik ke sana-kemari. Dulu terasa mengesalkan, sekarang sungguh aku kehilangan juga hancur tak tertahan.

 

Bagaimana bayangnya yang nyata kini sirna tak berbekas, bahkan sidik jarinya pun lenyap. Meninggalkanku sendirian bak di ruang sunyi senyap tak bertuan, tapi di tempati makhluk-makhluk khayalan menyeramkan.

 

Memori sialan menyedihkan. Seakan aku tertahan akan sebuah kenyataan pahit tak berkesudahan. Setan!. Aku ingin marah dengan keadaan, membuatku hancur dalam kungkungan kekejaman realitas menyakitkan. Terduduk aku,menangis ku tertahan. 

 

Tuhan, maafkan hambamu ini yang hanya bisa memaki tak memberi aksi, bahkan untuk sekedar duduk menengadah mengais kasihMu masih aku terburu-buru seakan niat tak niat menjemputmu. 

 

Aku kalut, takut juga frustasi akan semua ini. Tuhan, jika jatuh tersungkur ku memang caraMu menyadarkanku, jalanku salah sejak dulu, ini adalah waktunya aku kembali dengan sepenuh hatiku jatuh padaMu.

 

 

Wulan Fitriyana, 21 tahun. Menyukai sesuatu yang berkaitan dengan senja dan malam. Menyukai fotografi dan menggambar. Puisi di atas merupakan jenis puisi prosais yang pertama dibuat. Tinggal di Samigaluh Kulonprogo.

 

***----------***

 

 

========

 

Edisi kali ini laman Sastra-Ku juga memuat puisi karya juara pertama Lomba Baca Puisi tingkat SMP/MTs se-Kabupaten Kulonprogo yang diselenggarakan oleh Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo pada bulan Mei 2021 lalu.

 

========

 

 

 

 

AMI MARITA GANTARI

 

 

 

 

Untukmu, Pejuang Bangsa

 

 

Sungguh, aku tak menyangka begitu indah karya Tuhan

Menciptakan hambanya yang tulus meringankan beban

Siang dan malam engkau berjuang

Menahan bosan, menahan rasa ingin pulang

 

Betapa sulitnya menjadi dirimu

Beribu orang kaubantu

Tak terbesit rasa pamrih di hatimu

Kau berhasil mengemban tugasmu

 

Waktu kauberikan

Keluarga rela kautinggalkan

Bahkan kesehatan rela kaukorbankan

Aku tahu, ragamu terasa lelah

Tapi prinsipmu, pahlawan tah akan menyerah

 

Sanggahan beban berat

Tak membuat prinsipmu berkarat

Tujuanmu hanya membuat mereka selamat

Engkaulah sejatinya orang yang bermartabat

 

Untukmu pejuang bangsa, seorang yang mulia

Sungguh, aku terkesima

Terimakasih atas jasa dan upaya

Perjuanganmu tak akan pernah sirna

 

Girimulyo, 2021

 

 

Ami Marita Gantari, siswi SMP N 1 Wates. Juara pertama Lomba Baca Puisi tingkat SMP/Sederajat se-Kulonprogo yang diselenggarakan Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo tahun 2021. Tinggal di Girimulyo Kulonprogo.

***----------***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...