Sabtu, 19 Juni 2021

K A R Y A

 FAJAR R AYUNINGTYAS

 

 

 

Pisau Angan

 

 

Anganku ingin yang tak sampai

kepundan tanpa pernah terjadi ledakan.

 

Anganku ingin yang deras

arus pecah tegak lurus menjauh dari pantai.

 

Anganku kau; inginku kau

 

Angan dan ingin jadi pisau

yang menyayat pelan-pelan

sepanjang waktu.

 

Gelaran, 160621

 

 

Fajar R Ayunungtyas, biasa disapa Fafa aktif bersastra sejak di komunitas Lumbung Aksara (2006). Sebuah Babak Kehidupan Lajang yang Sendirian (2017) dan Lukisan Gelombang (2020) adalah kumpulan cerpen tunggalnya. Karyanya juga masuk di sejumlah buku antologi bersama: Antariksa Dada (Temu Sastra Tiga Kota, 2008), Nyanyian Bukit Menoreh (2018) dan Kluwung Lukisan Maha Cahaya (Sastra-Ku, 2020). Kini sedang menyiapkan novel pertamanya. Tinggal di Panjatan  Kulonprogo.

 

*** ----- ***

 

 

EVA NURUL KHASANAH

 

 

S u b u h

 

Bersama gugurnya putik jambu 

memenuhi sumur 

Deritan katrol lepas kendali 

mengambil wajah 

Menengok ke atas

Dan berjanji

 

Sampai waktu tiba 

hilanglah 

Wajah dari sumur 

Basah, tak kuyup 

 

Sujud, duduk tertunduk 

Ditepi langit mulai menyingsing

Sebelum berakhir terik 

lalu senja 

 

Isya'

 

 

Sidorejo, 19 Juli 2020

 

 


Eva Nurul Khasanah,
lahir di Kulonprogo 1 Juni 1999, mahasiswi Prodi Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia Uiversitas PGRI Yogyakarta. Sejumlah karyanya dimuat media massa maupun buku antologi bersama, diantaranya: Duhkita (komunitas Sastra-Ku, 2021).  Puisinya yang berjudul “105 Kata untuk Mimpi-Ku” meraih juara 3 pekan jurnalistik di kampusnya. Tinggal di Lendah Kulonprogo.

 

 

*** ----- ***

 

 

 

SUYATRI YATRI

 

 

 

Filosofi Secangkir Kopi

             

 

Tarian lentik adukkan kopi

Menguapkan aroma rindu tak bertepi

Seulas senyum menyeruput nikmatnya

Menghangatkan pada debaran di dada

 

Candunya tak ambigu

Sececap rasa menyapa

Biarkan pahit itu menyatu

Dalam jejak manis berlahan bersama nyanyian syahdu

 

Di bawah pendar lentera

Secangkir kopi hangat menemani makna

Sedetik waktu bersama sabarnya jiwa

Mengurai kisah di antara rida-Nya

 

Perjalanan hidup layaknya secangkir kopi

Duka mengelilingi segala kepahitan diri

Menggelinding luka di hati

Penyatuan syukur, sabar, dan ikhlas mengental di dasar gelas

Suka mengalung bahagia pasti berbalas

 

 

Rokanhulu-Riau, 11 Oktober 2020

 

 

Suyatri Yatri, lahir di Padang Siminyak 24 Agustus 1979, Karya puisi maupun prosa dari seorang pendidik di PKBM Damai Sejahtera Ujungbatu ini selain pernah media cetak dan elektronik juga masuk di puluhan buku antologi bersama. Tinggal di Rokan Hulu Riau.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...