DWI RISWANTO
Perempuan Penadah Hujan
Dan
terulang,
Hujan
tanpa jeda
Seharian
mendekap mesra November yang mulai menua
Kembali
aku mengingatmu,
Perempuan
penadah hujan
Akankah kau kembali lagi,
Membawakan
sapu tangan hitam itu kepadaku
yang basah di kedua ujungnya
Sisa
menyeka gerimis yang
tertambat malu,
Sembunyi
di sudut terpencil kedua matamu
"aku
baru mengerti setelah kau benar-bebar pergi,
aku
baru sadar setelah hujan jatuh bertubi-tubi...."
bisikmu
tiba-tiba..
Kau
berhasil merayuku,
Mereguk
kenangan yang
menggenang di sela
riuh hujan
Kau
berhasil memaksaku,
Mengayuh
sampan yang telah lama aku tambatkan,
Menyelam
rindu yang
telah aku tenggelamkan dalam-dalam
Bantul, 29Nov20
Dwi Riswanto, alumni SMA 2 Bantul dan UGM Yogyakarta.
Penyuka puisi-puisi Sapardi Djoko Damono ini adalah seorang pustakawan di Dinas
Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo. Tinggal di Bantul Yogyakarta.
***----------***
AMBAR SETYAWATI
Jalan Basah Bercahaya
Jalan
basah bercahaya
Pantulan
lampu dan curah hujan membuatnya sempurna
memantulkan
siluet pepohonan dan bayangku kala melewatinya
Basah
dan dingin membalutku
Kupercepat
langkah, tak sedikitpun ragu
sesekali
merapatkan jaket sambil memeluk payungmu
Angin
berhembus nakal
hingga
percikan air hujan menyapu wajahku kuyup kekal
11 Desember 2020
Ambar
Setyawati, lahir
di Jakarta, 17 Oktober 1973. Lulusan D3 jurusan Sastra Arab di Fakultas Sastra UI (1995) dan
S-1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di UT (2001). Sejak
1997 aktif mengajar Bahasa Inggris dan Seni Budaya di beberapa sekolah di
Jakarta. Tahun 2011 meninggalkan Jakarta dan mengajar di SMK Ma’arif
Nanggulan. Karya alumni workshop Belajar Menulis Sastra Jati Moncol ini
masuk di buku Kluwung Lukisan Maha Cahaya
(2020) dan Suara Hati Guru di Masa Pandemi (2020).
***----------***
YUSTINA EKA ASTUTININGSIH
Rintik Menitik
Kala
hujan gerimis rintiknya menerpa
Satu-satu
berjeda pelan menitik ke alam raya
Getar
rintiknya selaksa serpihan rasa
menghunjam
pelan pada hati mengembara
Perih
sesaat lalu sirna
Begitu
senantiasa
Melewati
masa berteman asa
Ikhlaskan
nikmati rintiknya
Bukankah
itu membahagia?
Kulon Progo, November 2020
Yustina Eka Astutiningsih, lahir
di Kulonprogo, 1 April 1976. Penulis dengan aktivitas keseharian mengurus rumah
tangga. Senang nulis aforisma, sedang belajar menulis puisi dan cerpen. Karya dari alumni
workshop Belajar Menulsi Bersama Jati Moncol ini dimuat di buku Kluwung
Lukisan Maha Cahaya. Tinggal di Giripeni Wates.
***----------***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar