Jumat, 10 April 2020

K A R Y A


PUISI SANTI ASESANTI


Gejolak Massal

Ajari kami menjadi tiang penyangga bagi anak-anak
Ajari kami menjadi pemandu ketika gelap menimpa
Ajari kami menjadi sebuah jawaban untuk segudang tanya

Di lembah peradaban yang penuh isyarat
Hanya kebisuan menjadi anak tangga yang tak usai
Rinai tawa bocah-bocah adalah obat dari ketidakmampuan
Sebelum luka demi luka saling tindih

Di tanah yang ibu, sering kami temui resah yang sama berulang
Seolah tak ada pengajaran atas kefanaan

Gejolak apa ini yang menjalar di tubuh bumi
Mendobrak nyali para penguasa
Menguji kekuatan para ulama
Menikam keteguhan para khalifah
Mengguncang keyakinan setiap pemilik napas

Mendengar ujaran dari delapan penjuru mata angin seperti debat kusir tiada berujung
Kami hanya kaum pandir yang butuh sebutir jawaban dari segudang tanya

Tuan-tuan yang bernama
Sembuhkan satu per satu kegelisahan kami
Sebab di sini kami hanya punya satu obat tanpa tebusan rupiah
Ialah doa

Pelangi_Kata, 01042020


SANTI ASESANTI, adalah nama pena dari Fajri Susanti, alumni UAD Yogyakarta ini telah banyak menulis puisi. Buku kumpulan puisinya yang berjudul  Purnama Bulan November baru saja terbit tahun ini. Tinggal di Wates Kulonprogo.

*** ----- ***



PUISI AMBAR SETYAWATI


Pagi yang Sendu

Dan aku berkata pada kabut kelabu.. kau kah itu yang mengirimkan jutaan rasa manis dan tentram..

Tidak, bukan hanya aku..
Aku juga datang bersama hujan yang akan membuaimu dengan nyanyian merdu yang selalu kau nantikan..

Jadi, nikmatilah hari ini..
Isi saja seluruh penjuru  hatimu dengan kedamaian & ketenangan yang aku kirimkan.

Kau boleh melupakan penatnya hidup...kau boleh mengabaikan kerasnya dunia dengan segala intrik, tipu daya, kejahatan kemanusiaan, juga kelicikan.

Kau di sini saja.. nikmati sejuknya aku..
Atau kau bisa mengolah seluruh rasamu dengan karya indah bagi dunia.

Samigaluh, 6 April 2020

AMBAR SETYAWATI, kelahiran Jakarta namun sekarang tinggal di Kulonprogo sebagai seorang pendidik di SMK 1 Ma’arif Nanggulan. Jebolan workshop Belajar Menulis Bersama yang diselenggarakan Komunitas Sastra-Ku di desa wisata  Jati Moncol ini sejumlah karyanya telah menghiasi media online. Tinggal di Samigaluh Kulonprogo.

*** ----- ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...