PUISI DWI
WINARNO
Rebut Bahagia
Berdiri diatas
tanah negri
Persembahan
tanpa kesombongan
Untuk belahan jiwa
dan buah hati
Wajah negri
sejuta cerita
Disini masih
berdiri
Pintu gerbang
juang para Pahlawan
Mampukan aku
masuki
Sejahtera bumi
pertiwi
Dhisil, 15 September 2019
***-------***
PUISI DWI
MULYANINGSIH
Pahlawan
Mengabdi
sepenuh hati menemani tanah air
Dengan
iklas sanubari
Bendera
merah putih
Dialah
pusaka negeri
Pahlawan
negara wahai panglima setia
Pengabdian
tiada tara
Menyulut
jiwa pemuda
Menumbuhkan
semangat 45
Wahai
pujaan bangsa pahlawan Negara
Gagah
berani bak sang garuda
Jayakan
Indonesia pusaka
Badai
gelombang pun kau terjang
Demi
merah putih tetap berkibar
Maju
pantang mundur sekali nyawa harus lebur
Sedia
peluru tertanam perlahan melangkah
dengan
sudut api jiwa menandakan semangat membara
langkah
pasti untuk pertiwi
kau
taruhkan hidup dan mati
kau
sembahkan darahmu tuk negeri
Duhai
pemuda generasi bangsa
Harga
terpelihara bangsa
Jadilah
mutiara berharga
Wujudkan
sumpah pemudamu
Banggakan
tanah air Indonesia
jadilah
pahlawan bangsa yang tiada tara
Samigaluh, 2019
***-------***
PUISI
HAYYUNI NUR’AINI
Segenap Raga
Jiwa kesatriya pesat tumbuh di dalam dada
Mengarungi samudra benua hingga puncak himalaya
Ini kami anak putra putri bangsa
Menyingsingkan lengan untuk mengukir sebuah karya
Kami anak puta putri bangsa
Mengabdi tegak
terhadap persatuan
Negeri kami seelok cakrawala
Merdeka sampai mencakar langit
Indonesia dan seluruh penjuru nusantara
Berbeda untuk satu tujuan
Berjuang sampai ujung akar yang saling menguatkan
Kemudian akan kami harumkan sampai puncak istimewa
Wahai anak bangsa
Bangunlah dari tidurmu yang nyenyak
Kerahkan semua semangat
Kemudian mari berteriak
Indonesia merdeka
Kulonprogo, 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar