PUISI BAGUS RACHMAD
SAPUTRA
Binasa
Tepat menjelang
fajar,
Lelaki itu
tegopoh-gopoh membopong mayat
Tak lain adalah
dirinya sendiri
Telah mati
dalam hening dan sunyi
Dibungkam oleh
hiruk pikuk kota
Terbunuh oleh
tragedi
Tak dapat
meminta dan menagih janji
Tentang apa
yang sebenarnya terjadi
Ia terus
berjalan memecah fajar
Dengan langkah
tergopoh-gopoh
Lelaki itu
meninggalkan mawar dengan duri yang ia genggam
2019
***-------***
PUISI TRI
WAHYUNI
Beli Satu Gratis Satu
Negeri kemarin
ribut
Membicarakan
siapa yang memimpin
Sampai beribu
drama telah terjadi
Di jalanan,
kota metropolitan, kota tua, gubuk bahkan instansi pendidikan
Pemilihan
serentak telah terlewati
Keputusan telah
dibacakan melalui segala media
Massa pendukung
masih menaruh hati pada jagoannya
Kini tinggal
menunggu kabar siapa saja yang akan berada di bawah penguasa tepat
Semacam
menonton bola saat sepuluh menit terakhir
Lalu tiba-tiba
ada yang memberi voucher
"Selamat
anda pilih satu dapat satu dalam jangka waktu 5 tahun"
Yogyakarta, 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar