PUISI ROHMAT
Artis
Membuka tujuh
pintu
Diberi tujuh
kesempatan waktu
Pilih tujuh
artis yang masih lugu
Carikan tujuh
panggung pementasan
Siapkan tujuh
macam pakaian
Bergaya cukup
tujuh tampilan.
Bila selesai
masuk tujuh pintu yang tetsedia
Istirahat di
tujuh kamar yang deda
Sambil
mendengarkan tujuh lagu kidung mantra puja.
Lendah, 9.Okt.2019
***-------***
PUISI TRI
WAHYUNI
Suara Peminta Setia
Menuju utara
selatan
Tangan menapak
di kedua bahu
Sesekali kaki
membuat hampir tidur di aspal
Tapi pemilik
bahu itu berbalik
Meraba tangan
memastikan apakah masih baik-baik saja
Sepanjang jalan
tiada henti mulut berdzikir mengharap rejeki gusti
Meski orang
disekitar berpendapat bahwa suaranya mengganggu nyanyian merdu dari penyanyi
cantik
Tapi tetap
berjalan depan belakang membiarkan orang lain berjalan dan berbicara cepat
Karena sejak
lahir mereka hanya melihat kesombongan dari suara
Sesekali
mengusap kening
(Kali ini tanpa
meraba,karena hafal)
Sesekali
mengelus mata
Sambil
berdialog tentang rupiah dan harga surga
Lalu mereka
bilang tidak ingin mata terbuka
Melainkan hanya
ingin mata hatinya mampu merasakan kebesaran Tuhan
Yogyakarta,9 Oktober 2019
***-------***
PUISI DWI
MULYANINGSIH
Cinta Mawar
Membangun
kehangatan dalam sekotak taman bunga
Adalah nyanyian
semerdu burung berkicau
Adalah seharum
kembang gunung memeluk kehangatan
Kepulau madu di
sebrang
Adalah bait
bersyair mutiara berkilau
Adalah susu
sejernih air gunung
Mengusap
semua duri celaka
Bayu sumilir
bagai tak ada hampa
Membangun
kesejukan gubug cinta
Kedamaian terus
ku pegang erat dalam jiwa
Bagai mawar
yang tak pernah layu
Kini, esok, dan
nanti kita adalah kita
Dengan segala
keindahan para pohon di ladang asmara
Wajahnya teduh
menghangatkan hati
Saat beta memandangnya
Samigaluh, Agustus 2019
Tidak ada komentar:
Posting Komentar