Jumat, 11 Oktober 2019

K A R Y A


PUISI ROHMAT

Artis

Membuka tujuh pintu
Diberi tujuh kesempatan waktu
Pilih tujuh artis yang masih lugu

Carikan tujuh panggung pementasan
Siapkan tujuh macam pakaian
Bergaya cukup tujuh tampilan.

Bila selesai masuk tujuh pintu yang tetsedia
Istirahat di tujuh kamar yang deda
Sambil mendengarkan tujuh lagu kidung mantra puja.

Lendah, 9.Okt.2019

***-------***


PUISI TRI WAHYUNI

Suara Peminta Setia

Menuju utara selatan
Tangan menapak di kedua bahu
Sesekali kaki membuat hampir tidur di aspal
Tapi pemilik bahu itu berbalik
Meraba tangan memastikan apakah masih baik-baik saja

Sepanjang jalan tiada henti mulut berdzikir mengharap rejeki gusti
Meski orang disekitar berpendapat bahwa suaranya mengganggu nyanyian merdu dari penyanyi cantik
Tapi tetap berjalan depan belakang membiarkan orang lain berjalan dan berbicara cepat
Karena sejak lahir mereka hanya melihat kesombongan dari suara

Sesekali mengusap kening
(Kali ini tanpa meraba,karena hafal)
Sesekali mengelus mata
Sambil berdialog tentang rupiah dan harga surga
Lalu mereka bilang tidak ingin mata terbuka
Melainkan hanya ingin mata hatinya mampu merasakan kebesaran Tuhan

Yogyakarta,9 Oktober 2019

***-------***



PUISI DWI MULYANINGSIH

Cinta Mawar

Membangun kehangatan dalam sekotak taman bunga
Adalah nyanyian semerdu burung berkicau
Adalah seharum kembang gunung memeluk kehangatan
Kepulau madu di sebrang
Adalah bait bersyair mutiara berkilau
Adalah susu sejernih air gunung
Mengusap semua duri celaka       
Bayu sumilir bagai tak ada hampa
Membangun kesejukan gubug cinta
Kedamaian terus ku pegang erat dalam jiwa
Bagai mawar yang tak pernah layu
Kini, esok, dan nanti kita adalah kita
Dengan segala keindahan para pohon di ladang asmara
Wajahnya teduh menghangatkan hati
Saat  beta  memandangnya

Samigaluh, Agustus 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...