Jumat, 18 Oktober 2019

K A R Y A


PUISI FAJAR R. AYUNINGTYAS


Gelisah Cinta

ialah rasa. hampir lindap
ditenun gelap gigir malam tepi pelabuhan
tanpa sinar bulan

antaraku kau sua tiada
sejak terakhir, pasir sepuhi rambut basah habis terderai angin
banal
tubuh-tubuh jauh. rembulan mati
jangkar berlayar
tak singgah lagi
tinggal jejakku kau; kenangan liris. sehunjam jarum gerimis
sementara ranum petrikor senyawai temali
dan besi-besi. sendiri kuhirupi

tiada sungguh?

berpisah serupa bongkah gelap berbenih hujan
lama-lama derasi rindu akan debar cemburu dan gairah seteru
berujung kujinjing masa lalu
pada kemungkinan
sua
dalam zaman tak kekal
angin tak banal
pasir sepuhi rambut basah
sinar bulan tumpah. berkilau-kilau

saat itu, mari menjaring waktu!

Oktober 2019


***-------***


PUISI DITA WIRONO

Di Beranda

Di beranda ini
Aku menyimpan rapi waktu-waktu usang tentangmu.
Menelisik kembali bagaimana pertengkaran dan perbedaan menjadi satu hal yang dirindukan. Mengenang kembali riuh berdebatan kenapa kamu memilihku menjadi makam dalam ingatan.

Di beranda ini kesepian menjadi akhir,
ketika hadirmu menjadi segala akhir.

Kokap, 2019

***-------***


PUISI HAYYUNI NUR’AINI

Pernah Ragu  
                                                                       
Malam yang candu
Bertegur sapa dalam doa
Siang malam dipanjatkan
Pagi hari terpancarkan
Duka mendalam,
Bersama manisnya keesaan
Jatuh tertimpa,
Bangkit tanpa jeda
Pernah ragu pada langkah
Pasti pada tujuan
Bersimpang siur, berbelit tantangan
Namun,
Bagiku kecewa terlalu mudah dirasakakan

Kulonprogo, 2019

 ***-------***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...