PUISI
MARJUDIN SUAEB
Sebermula Suara
Lalu tertulis dan tercatat
seadanya
Juga janji yg terikrari dan
tersaksi
Sebab hukum bertimbang pada
janji
Kenapa mesti suka teringkari.
Sebermula suara
Lalu mengalir bak energi
matahari
Menyusupi dedaun 'nyelinapi
biji_biji
Terkunyah_serapi.
Bahkan bersisa pupuk sejati.
Sebermula energi matahari
terjepit dusta bagi tidur dan
jaga
Kecuali mimpi dan hidup di sisi
nyata tersiksakah jika hidup di dua alamnya
Yk.2019
***-------***
PUISI FAJAR R. AYUNINGTYAS
Maghrib Di Lampu Merah
Bunyi mesin
debu karbon
Azan di udara
kota mulai nyala
Wajahmu tiba-tiba batu
Anak itu seharusnya sudah
mandi, bisikmu
nunggu makan malam
nonton tivi ngemil taro
atau nyusun puzzle
Tangannya menadah iba
Tak perlu, bisikku
Mengapa, tanyamu. Kubilang,
biarkan
sebab ku kau tak tahu apa
yang berdiri
di sudut sembunyi
Prasangka, samar gumammu
sebelum azan usai
dan lampu nyala hijau
Anak itu menangkap wajahmu
pada detik laju
kulihat wajahnya ikut batu
Ada genangan
di matanya yang menjelma kaca
berbayang tubuh sepasang
dewasa
mengawasi dari seberang
Barangkali sudah lama ia
ingin pulang!
Panjatan, 2019
***-------***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar