Jumat, 03 Mei 2019

KARYA

PUISI YUSTINA  EKA ASTUTININGSIH

Menikmati Jerat

Hela nafas dalam
Biar kekang ini putus
Putuskah?
Tidak,sama sekali tidak

Kekang ini menguat Menjerat
Mengikat

Bergembiralah dalam kekangan tali rasa
Ataukah akan berteriak meronta

Nikmati,nikmati
Didera rasa yang terlalu

Mengulum senyum
Dipenuhi lumuran pemanis  buatan
Berasa pahit karena overdosis


***-------***


PUISI  WAHYU PURWADI

Katanya Pilar

Tonggak tonggak itu...
Apakah masih akan tetap berdiri
Saat baik dan salah menjadi semu
Lisan berbeda dengan tindakan

Tampak pongah berbadan gagah
Berbaris dideapn bak pahlawan
Menyangga tonggak yang katanya goyang

Tampang cungkring menampakkan ketegasan
Berada didepan tak nampak yang dilakukan
Mengecor beton sebagai kekuatan

Ah...ini cuma khayalan
Dari negeri dongeng rindu kemakmuran
Berbusa mulut bilang keadilan
Tapi kenyataan tak sesuai khayalan

Berjoget menampakkan kemarahan
Lisan terucap mengkerdikan
Wajah senyum seakan dendam
Lagi kenyataan tak sesuai khayalan

Biarlah si pongah dan si cungkring beradu gagasan
karena salah akan tetap nampak salah
Dan benar akan tetap selalu bersinar

5 Maret 2019 Pal 18 Lendah


HOAX

Gelap rasa dalam rengkuh jiwa
Kerikil dan batu kini sama
Laki perempuan tak lagi beda

Peluru kini tak mematikan
Pedang tak lagi tajam
Panah pun kehilangan anaknya

Goresan tinta banyak memba luka
Narasi kehilangan ruhnya
Opini tak lagi merajalela

Kala baik itu buruk
Buruk itu baik
Jujur itu salah
Bohong itu benar

Akankah ini berakhir
Entahlah...
Sebab dunia maya merenggutnya

Pal 18 Lendah, 27 April 2019

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...