ARIS SETYANTO
Fragmen Masa Kecil
saat tubuh
tergenang oleh
embun subuh
saya tansah
teringat
fragmen
wajah yang
bersahaja
dalam balutan
sunyi
di sudut pagi
menunggu
bapak Kiai
menurunkan ilmu
gigil serupa
pagar-pagar
telah membikin
raga
setengah
semaput
saat masa
berlompatan
kawan-kawan
terbit
membernasi
kekosongan relung
dalam
kesendirian
kini terisi
oleh
pelajaran hari
ini
Maguwo,
16 Maret 2021
Aris
Setiyanto lahir 12 Juni 1996. Buku puisinya, Lelaki yang Bernyanyi Ketika Pesawat
Melintas (2020) dan Ketika Angin
Berhembus (2021). Puisinya juga termuat di beberapa media daring maupun
cetak. Tinggal di Temanggung, Jawa Tengah.
___***___
IKA ZARDY S
Bila Dia Berkehendak
Saat tangan_Nya
mencipta senja
menjelma magenta
Langit menyusur
gulita
Malam pun
mengantar rembulan
Membiaskan
getar senyuman
Pada penghuni
istana
Terbuai
pancaran purnama
Kidung rayu
memagut
Menghias debar
nan hanyut
Tarian
lembut kian nakal
Selubungi nalar
semakin dangkal
Mendaki
tebing-tebing terjal
Meliuk mendesah
napas, binal.
Bila Dia
berkehendak
Merambatkan
tatap dalam gelap
Tembang lirih
semisal ratap
Menggema
mewarnai sunyi
Mengotori kamar
sang Dewi
Mengikat renda
warna pelangi
Dan, semuanya
terjadi
..
Bali,
18 November 2022
Ika
Zardy S, seorang pendidik yang kini bercucu satu. ASN di
Kemenag ini,l selain pernah menjuarai lomba cipta puisi Dinas Kebudayaan
Kulonprogo, karyanya menghiasi sejumlah media cetak dan online. Tinggal di
Pengasih Kulonprogo.
___***___
MERAWATI MAY
Inilah Aku
separuh jiwa ini
kuserahkan ke padamu
karena cuaca telah mengantar pada sikap
tegas dan bijak
tak ada warna paling menentukan.
mera yang kuprasastikan pada sikap
adalah harga diriku
seperti batubatu kali
yang terpencil di air bening
mampu memisahkan unsur
keras dan kokoh
lalu,
kutepiskan kekurangajaran
yang muncul dari perilaku
di tiap tikungan jalan
maka separuh jiwaku
yang keras dan bijak
adalah mata uang
di antara lakilaki jalang
pergilah sebelum kucairkan
harga dirimu ke timbunan
lumpur yang bau
dan sumpek. karena aku
sebentuk mata panah
yang mampu menembus perasaan
cinta kita
Bengkulu, 14 Juli 2022
Merawati May, lahir pada 12 Mei. Kidung Hati Amreta adalah buku antologi
puisi tunggalnya. Karyanya tersebar di sejumlah media online dan buku antologi
bersama. Tinggal di Bengkulu.
___***___
JULI ARNA
Pilar Harap Palsu
Nabastala kian
bungkam
Dipeluk
nyanyian malam dengan muram
Hitam putih
berlatar coretan kusam
Menuju pilar
harapan
Gema kegundahan
kian bertalu
Gemercik air
melantun merdu
Dalam ruang
yang telah usang
Dengan
kebahagiaan yang mulai hilang
Menghitung
waktu dalam sepi
Menghibur
lamunan tanpa arti
Memahami hingga
tak dimengerti
Lenyap
terdeteksi tertelan ilusi
Akankah pilar
harap berdiri kukuh, ataukah akan runtuh?
Seketika noktah
pandangku terhenti
Memejamkan mata
Membekaskan
jejak
Menumpahkan
waktu
Menerjang pilar
harap palsu
Juli Arna, lahir pada 20 Juli, kini masih menempuh pendidikan di SMA N 2 Wates Kulonprogo. Puisi-puisinya
menghiasi sejumlah media online.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar