SULISTYO
Di Suatu Negeri
Gemah Ripah
Di negeri gemah ripah loh jinawi
Tubuhku tandus serupa nasib petani
Mencari mata air di setiap tetes air mata
Di bumi yang setirus wajah pagi
Bercokol negeri bak tanah surgawi
Anak-anak pribumi terkapar mati tersedak mimpinya sendiri
Negeri yang santun saling junjung
Hanya pepesan kosong omong kosong di siang bolong
Umpatan dan cacimaki menjadi ritual suci saban hari
Nurani diinjak kaki-kaki berlumur birahi, tercampakkan tanpa ada yang
perduli
Keadilan bagai wanita panggilan diperjualbelikan siang malam
Kemakmuran tumpah-ruah menyumpal mulut besar birokrat berperut buntal
Mereka terbahak
berhura-hura dalam pelukan dosa
di gegap gempita pesta dansa surga dunia
Banten, 22 Agustus 2022
Sulistyo, menghabiskan seluruh masa kecil dan sebagian masa remajanya di Kudus, kota
kelahirannya. Sangat menyukai sastra, dan apapun tentang sastra. Ada beberapa
buku kumpulan puisinya yang sudah diterbitkan, baik tunggal ataupun bersama
penulis lainnya.
***_____***
ARIO GALIH
RONGG MURTI
Senandung Rindu untuk Hati
terkabar yang
selalu bersabar
sudah mulai
lelah mencari hati
kondisi ini mau
tak mau menyebar
menjegal setiap
langkah kaki
untuk hidup
untuk mati
bertahan atau
menjalani
keluh kesah tak
terarti
hanya menambah
luka dihati
sesak nafas
perjalanan hidup
menguak semua
masalah dimuka bumi
hulu dan hilir
sudah terlahap
oleh nafsu dan
keinginan diri
berdoa agar
yang didoakan disana
masih melihat
kedalam hati nurani
semua verbal
sudah tak dapat bersua
tertutup hingar
bingar kepuasan diri
bak pohon yang
berbalik arah
daun yang hijau
tetapi akar mengering
sudah menjadi
sebuah sejarah
tentang
kerinduan hati yang tak dapat lagi tersaring
Galih.
2022
Ario Galih Ronggo Murti, kelahiran 1983 anak
pertama dari dua bersaudara. Asli dari girimulyo, bersekolah SDN 1 Giripurwo, SMPN
1 Girimulyo, SMAN 1 lendah. Pernah
menjadi anak punk generasi 90-an dan mempunyai band punkrock bernama ABRI Band.
Suka menulis puisi sejak kapan tidak diketahui karena semua ide puisi hanya
berkeliling di kepala dan hanyut serta menghilang seiring waktu. Suka kepada
kegiatan sosial yang berhubungan dengan lingkungan.
***_____***
ABIYASA
IQBAL AULA
Ngopi ngab!
Ngopi ngab!,
Ngab ngopi ngab!
Ntar malem
ngab, ngopi ngab!
Tapi kok
mendung yak ngab!
It's okay, toh
cuma mendung sore.
Kalaupun hujan,
planning ngopi tetep jalan.
Kalau dirumah
pun cuma menyimak anyelir di pekarangan.
Kalau malam,
kita bisa menulis cerita petualangan.
Membayangkan
dunia tanpa ada dunia.
Atau dunia
tanpa jalan raya,dimana orang sibuk dengan kuda.
Tak perlu
minyak bumi, Tak perlu aspal. Semuanya bayangan saja...
Tapi perlu
ingat, ngabers menguasai jalan.
Sedang kita
butuh kelengangan.
Kalau jalan
raya tak menyediakannya, aku pilih tidur yang lebih panjang dari cakrawala.
Lu mau ngop..,
apa tidur ngab???
Kamis, 15 September 2022
Abiyasa Iqbal Aula, Lahir di Gunung Kidul, 12 September 2001. Hobi menulis puisi sejak SMK. Sekarang tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, UIN Sunan Kalijaga. Medsos : ig @Abiyasa_iqbal_aula. FB : Abiyasa Iqbal Aula
Tidak ada komentar:
Posting Komentar