Minggu, 02 Oktober 2022

K A R Y A

 SULISTYO

 

  

Di Suatu Negeri Gemah Ripah  

 

Di negeri gemah ripah loh jinawi 

Tubuhku tandus serupa nasib petani 

Mencari mata air di setiap tetes air mata 

 

Di bumi yang setirus wajah pagi 

Bercokol negeri bak tanah surgawi 

Anak-anak pribumi terkapar mati tersedak mimpinya sendiri 

 

Negeri yang santun saling junjung 

Hanya pepesan kosong omong kosong di siang bolong 

Umpatan dan cacimaki menjadi ritual suci saban hari 

Nurani diinjak kaki-kaki berlumur birahi, tercampakkan tanpa ada yang perduli 

 

Keadilan bagai wanita panggilan diperjualbelikan siang malam 

Kemakmuran tumpah-ruah menyumpal mulut besar birokrat berperut buntal 

Mereka terbahak 

berhura-hura dalam pelukan dosa 

di gegap gempita pesta dansa surga dunia

  

Banten, 22 Agustus 2022

 

Sulistyo, menghabiskan seluruh masa kecil dan sebagian masa remajanya di Kudus, kota kelahirannya. Sangat menyukai sastra, dan apapun tentang sastra. Ada beberapa buku kumpulan puisinya yang sudah diterbitkan, baik tunggal ataupun bersama penulis lainnya.

  

***_____***


 

  

ARIO GALIH RONGG MURTI

  

 

Senandung Rindu untuk Hati

 

terkabar yang selalu bersabar

sudah mulai lelah mencari hati

kondisi ini mau tak mau menyebar

menjegal setiap langkah kaki

 

untuk hidup untuk mati

bertahan atau menjalani

keluh kesah tak terarti

hanya menambah luka dihati

 

sesak nafas perjalanan hidup

menguak semua masalah dimuka bumi

hulu dan hilir sudah terlahap

oleh nafsu dan keinginan diri

 

berdoa agar yang didoakan disana

masih melihat kedalam hati nurani

semua verbal sudah tak dapat bersua

tertutup hingar bingar kepuasan diri

 

bak pohon yang berbalik arah

daun yang hijau tetapi akar mengering

sudah menjadi sebuah sejarah

tentang kerinduan hati yang tak dapat lagi tersaring

 

Galih. 2022

 

Ario Galih Ronggo Murti, kelahiran 1983 anak pertama dari dua bersaudara. Asli dari girimulyo, bersekolah SDN 1 Giripurwo, SMPN 1 Girimulyo, SMAN  1 lendah. Pernah menjadi anak punk generasi 90-an dan mempunyai band punkrock bernama ABRI Band. Suka menulis puisi sejak kapan tidak diketahui karena semua ide puisi hanya berkeliling di kepala dan hanyut serta menghilang seiring waktu. Suka kepada kegiatan sosial yang berhubungan dengan lingkungan.

 

 

***_____***

 


ABIYASA IQBAL AULA

 

  

Ngopi ngab!

 

Ngopi ngab!, Ngab ngopi ngab!

Ntar malem ngab, ngopi ngab!

Tapi kok mendung yak ngab!

It's okay, toh cuma mendung sore.

Kalaupun hujan, planning ngopi tetep jalan.

Kalau dirumah pun cuma menyimak anyelir di pekarangan.

Kalau malam, kita bisa menulis cerita petualangan.

Membayangkan dunia tanpa ada dunia.

Atau dunia tanpa jalan raya,dimana orang sibuk dengan kuda.

Tak perlu minyak bumi, Tak perlu aspal. Semuanya bayangan saja...

Tapi perlu ingat, ngabers menguasai jalan.

Sedang kita butuh kelengangan.

Kalau jalan raya tak menyediakannya, aku pilih tidur yang lebih panjang dari cakrawala.

Lu mau ngop.., apa tidur ngab???

 

Kamis, 15 September 2022

 


Abiyasa Iqbal Aula
, Lahir di Gunung Kidul, 12 September 2001. Hobi menulis puisi sejak SMK. Sekarang tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, UIN Sunan Kalijaga. Medsos : ig @Abiyasa_iqbal_aula. FB : Abiyasa Iqbal Aula

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...