Sabtu, 11 Juni 2022

 K A R Y A

 

ABIYASA IQBAL AULA


Sajak Anti Fast Track

 

Ini sajak kala kipas angin belum sempurna

Penuhilah status untuk kubaca

Suara telah menjadi sepi

Dan kata sudah menjadi data

Tangan, Tubuh, jempol kaki sudah dingin

 

Sore menanggalkan rasa

Kosongkan lah isi kepala

Berdoalah kepada Tuhan yang maha Esa

Supaya Kita dijauhkan

Dari Segala optimisme murahan

Dan jiwa-jiwa yang penuh motivasi

Dari kawan yang terjerumus MLM

Produk halal tentram dan aman

 

Join saja, dan sukses semua manusia

Gadaikan saja harapannya

Dan kala gajian tak kunjung tiba

Ada dia dan botol fanta di meja

Baris rombongan yang hafal slogan

Bisa mendatangkan kemakmuran

Jas hitam berdasi dan jam tangan

Jadi simptom kesuksesan

 

12 Januari 2022

 

Abiyasa Iqbal Aula, Lahir di Gunung Kidul, 12 September 2001. Hobi menulis puisi sejak SMK, karena seperti remaja-remaja pada umumnya yang mulai kasmaran dan ingin mengungkapkan perasaannya pada kekasihnya lewat puisi. Sekarang tengah menempuh pendidikan sebagai mahasiswa di Prodi Aqidah dan Filsafat Islam, UIN Sunan Kalijaga. Medsos : ig @Abiyasa_iqbal_aula FB : Abiyasa Iqbal Aula

 

 *****_____*****

 

 YUSTINA EKA

 

Lena Dunia

 

 

Pagi bermakna rupa-rupa

Alam setia tertata

Dalam nuansa dinamis terjaga

Hembusan napas lega

Udara tanpa batas pinta

 

Lena melena

Bergerak dalam biasa

Hari demi hari

Meniti detak waktu

Tanpa sadar terhenti, tanpa diberitahu

 

Duhai dunia indah

Fatamorgana seakan abadi

Pundi harta dalam genggaman

Tubuh dalam penjagaan asuransi

 

Kemana oh pergi nanti

Materi bukan penolong sejati

Ia hanya membersamai

 

Manusia pada hamparan bumi

Bertebar mengais lembaran kertas berangka

Rejeki berserakan dalam aneka rupa rasa

Kenapa terus berkutat pada deretan angka

 

Wates, Awal Juni 2022

 

Yustina Eka Astutiningsih, lahir di Kulonprogo, 1 April 1976. Penulis dengan aktivitas keseharian sebagai kepala dusun dan  mengurus rumah tangga. Senang nulis aforisma. Buku aporismanya berjudul Bergejolak itu Tidak Tabu (2016).  Sedang belajar menulis puisi dan cerpen. Karya dari alumni workshop Belajar Menulis Bersama, Jati Moncol ini dimuat di buku Kluwung Lukisan Maha Cahaya dan Duhkita.   Tinggal  di Giripeni Wates.

 

*****_____*****

 

ASEP PERDIANSYAH

 

Pantang Menyerah

 

Jatuh terperosok dalam jurang

Luka dan perih tak terhalang

Mencoba bangkit dan terbang

Sehingga bisa terus berpetualang

 

Melewati berbagai penghalang

Tak gentar sampai menjadi arang

Terus maju dan berjuang

Agar tidak menjadi terbuang

 

Badai akan segera datang

Hadapi dan pantang pulang

Semangat membara diujung pedang

Merasuk dalam sela tulang

 

Bara api terus memanggang

Jiwa menjadi tak tenang

Riuh awan nan riang

Berkibar di atas tiang

 

Kalimantan Tengah, 31 Maret 2022

 

Asep Perdiansyah, S.Pd., M.Pd., Gr.  lahir di Panjang, 03 Februari 1989. Riwayat pendidikan  S1 FKIP Bahasa dan Sastra Indonesia Universitas Lampung dan S2 Program Studi Magister Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia (MPBSI) Universitas Lampung. Karya-karya puisi telah dimuat di media lokal dan nasional. Beberapa buku antologi puisinya “Cerita Tentang Kita”, “Di Ujung Jalan”, dan “Time Line”. Seorang Kepala SMK Maharati Kalimantan Tengah. Juara Kepala Sekolah Berprestasi Jenjang SMK Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2021

 

 *****_____*****

 

TITIN ANI MARWATI

 

Menggapai Asa

 

 

Kupandangi bayang fatamorgana pagi ini

Kurajut asa setiap langkah kaki ini

Bayangmu selalu menghiasi setiap taman surgawi

Memecah lamunan tak bertepi

 

Meski banyak cobaan yang menghadangmu

Jangan patah semangat karena itu

Kau kota kecilku yang selalu menang dari masa lalu

Tetaplah kuat demi masa depanmu

 

Lihatlah hamparan kejayaanmu

Rakyatmu selalu tersenyum untukmu

Mengumpulkan tekad nan kuat untuk mendukungmu

Merangkai kembali serpihan-serpihan kegagalan untuk menuju kejayaanmu

 

Kami berharap suatu hari nanti

Warna warni pelangi akan menghiasi

Setiap sudut kota ini

Kota kecil nan indah permai

 

Kami berharap sepenuh jiwa raga

Semoga semua yang diangan menjelma menjadi nyata

Selalu berlindung pada Yang Kuasa

Agar terkabul semua angan dan doa

 

Titin Ani Marwati, S. Pd, salah satu guru di SMA Muhammadiyah Wates (Kedunggong, Wates, Kulon Progo). Saat ini tinggal di Pedukuhan IV, Rt 016 Rw 008, Bojong, Panjatan, Kulon Progo. No HP : 087826322281.

 

 *****_____*****

 

JULI ARNA

 

Akhir Sebuah Awal

 

 

Impian baru…

Menjadi saksi bisu

Perjuangan yang menderu

Ilmu yang terucap di lisan guru

Tersimpan di buku-buku

Menjadi bekal impian itu

 

Perpisahan begitu pilu

Menghitung waktu

Tiada kata bertemu

Bersama seperti dulu

 

Derai canda tawa

Berubah jadi air mata

Walau air mata berlinang

Bukan berarti kerelaan

Meski menyapa namun tetap berduka

 

Apakah ini sebuah akhir?

Apa mungkin ini sebuah awal?

Inilah akhir sebuah awal…

 

Juli Arna, lahir di Kulon Progo, 20 Juli 2006, tinggal di Panjatan, Kulon Progo. Anak bungsu dari 3 bersaudara ini memiliki hobi menulis puisi sejak dibangku kelas 5 Sekolah Dasar. Penulis dapat dihubungi melalui Email juliarna06@gmail.com

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...