K
A R Y A
INUNG SETYAMI
Lima Cerita Untuk Ibuku
1// ibu dan kupu kupu
Kupu-kupu
yang menyeberang hujan itu
adalah
aku, ibu
kini
pulang mencari madu
di
teduh matamu
sayapku
rindu hinggap
di
reranting pelukmu
:
Sebab aku enggan di koyak jarak
2// ibu dan rembulan
Engkau
lah rembulan yang tak pernah padam
memberi
kehangatan di rongga batinku terdalam
Penerang,
saat aku terkepung dalam kegelapan rindu
tempatku
rebah pada segala gelisah
yang tak sudah sudah
:
ibu, engkaulah rembulan dalam langit jiwa yang menyala-nyala
3// ibu dan bilangan
Ibu,
tulusmu selalu utuh, seutuh bilangan bulat
Tak
kan terpecah, seperti bilangan cacah
sayangmu
bagaikan bilangan berpangkat,
kasihmu
tak terbagi, seperti bilangan prima
:
sungguh, cintamu untukku tak terlimitkan!
4// ibu dan laut
Ibuku,
Engkaulah
laut biru yang terlukis dalam kalbu
Keluasanmu
menyimpan keindahan
kembang
laut, ikan ikan, dan mutiara yang terpatri dalam jiwa
Kasihmu
padaku bagai pasir di hamparan pesisir
Tak
terhitung oleh siapapun
dan
rumus apapun
:
sebab laut adalah kesabaran dadamu
menampung
suka dukaku
5// ibu dan doa
Mencintaimu
adalah mencintai surgaNya
Kata-katamu
adalah pintu yang selalu terbuka
bagi
setiap langkah perjalananku
:
engkau dan aku serupa simpul mati
yang
terajut dalam doa abadi
Yk.
2021
Inung
Setyami, Dosen Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Borneo Tarakan Kalimantan
Utara. Menulis cerpen, esai dan puisi. Menjuarai beberapa lomba sastra. Buku
karyanya antara lain: Melankolia Bunga-Bunga (cerpen, 2021), Distikon Rasa
(puisi, 2021), Kisah Si Rawit (novel anak, 2021) dan lain-lain.
EVA NURUL KHASANAH
Selamat Datang
Desember
Sudah terlalu lama?
Mulai dari Tuhan,
apa rencana mu kemudian?
Terlalu asik membuatmu terusik?
Jadi pikirkan baik-baik!
Mungkin tidak mudah, atau sebaliknya?
Gedung-gedung kosong mulai terisi
lambat laun tanpa tertegun akan mem-baru.
Bisa jadi seperti saat pertama kali.
Artinya kau terlahir lagi wahai aku.
Semua yang usang jadi baru
tidak satupun tersisa selama ini, bukan?
Apa yang harus siap?
Sidorejo, 01 Desember 2021
Eva Nurul Khasanah, lahir tgl 1 Juni 1999, mahasiswi Prodi PBSI
Universitas PGRI Yogyakarta (UPY). Puisi
berjudul "105 Kata untuk Mimpi Ku" mendapat juara 3 di Pekan
Jurnalistik yang diadakan kampusnya. Karyanya tersiar di sejumlah media online
dan antologi bersama diantaranya Kluwung
Lukisan Maha Cahaya (2020), Duhkita (
2021). Sekretaris komunitas Sastra-Ku
ini tinggal di Sidorejo Lendah Kulonprogo.
YUNI
SUKARTINAH
Realita
Mentari begitu murung
Terlindas
mendung
Entah apa yang terjadi
Sungguh ku tak mengerti
Air hujan bercucuran
Di bawah teriknya pepanasan
Entah apa yang terjadi
Semua menyayat hati
Ku termenung menepi
Di bawah pohon kopi
Tiada sangka petunjuk tuhan
Tuk memberi jawaban
Bagai
besi disulut api
Semua
tak lagi harmoni
Ku
harus menata hati
Tuk
mencari solusi
Ku bersujud di hadapan-Nya
Ikhitiar dan tawakkal tak terlupa
Tuk hadapi realita ini
Yang semakin ku tak mengerti
Tidak ada komentar:
Posting Komentar