PUISI YUSTINA EKA ASTUTININGSIH
Takut
Jangan-jangan hanya pikiran kita yang berolah keliru
hingga ras takut itu hadir
Jangan-jangan hanya bayangan membumbung
yang memecah kenyataan
Barangkali energi lebih yang salah salah jalan
salah peruntukan
Tenangkan hati, tenangkan pikir
Tuhan tahu kadar tahu ukur
Nikmati....
Nikmati takut ini sebatas lumrah
Rasa lain-lain butuh ruang untuk dinikmati
dengan syukur hati
Toh takut sejati hanya kepada Rabb
tempat segala harapan tertumpah ruah
***-------***
PUISI DWI WINARNO
Menjaga Mimpi Esok hari
Hening kala malam bersandar
Sejenak duduk di tepi dipan di ujung bantal
Sesekali kupandang bening wajah
Malaikat kecil ditelaga asa
Seekor nyamuk asyik menikmati
Setitik darah dipipi lalu pindah di lengan
Ku biarkan atau ku hentikan harusnya?
Karena sama terusiknya malaikat kecilku
Disini ku menjagamu
Teruskan lelapmu
Lewati malammu
Hingga terusik mimpi itu
Bangun, kejar kemana ia berlari
Hingga kau temukan hulunya
Raih bersama terang sinar mentari
Agar sujud terasa tak terbebani
Dhisil, 08 Maret 2019
***-------***
PUISI WAHYU PURWADI
Bergejolak
Apakah aku harus bertanya
Mengapa irama merdu itu bisa padu
Hanya dengan secuil bambu
Di tiup dan dipukul pelan dengan jari
Apakah aku harus bertanya
Mengapa malam tak pernah sunyi
Selalu ada bunyi jangkrik yang menghiasi
Apakah aku harus bertanya
Katanya Indonesia ini negeri kaya
Katanya bangasa ini banyak hasil buminya
Lantas haruskah aku bertanya
Sebab apa aku minum air harus berbayar
Sebab apa aku lewat jalan tidak gratis
Apakah aku harus bertanya
Mengapa kaki jadi kepala
dan kepala jadi kaki
Hanya untuk sesuap nasi
Apakah aku harus bertanya
Kala pupuk lebih mahal dari padi
Kala petani terbelenggu atas nama subsidi
Apakah aku harus bertanya
Kala generasi bangsa
banyak berimajinasi
Untuk dapat empat sehat lima sempurna
Negeri ini bukan dongeng
Yang diperankan bak panggung sandiwara
Tapi...
Negeri ini penuh kepentingan
Yang kadang ada serigala berbulu domba
Siapa lagi yang jadi kambing hitamnya...
5 Februari 2019 di pojok Pal 18 Lendah Kulon Progo
***-------***
Jumat, 15 Maret 2019
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
K A R Y A AHMAD MALIKI MASHAR Suluh Penyuluh Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...
-
KI SOEGIYONO MS Gurit Wektu Minggu esuk, wayah pecat sawet Cahyaning srengenge surem merem melek Dheweke kekemul mend...
-
Sihir Bathara Kala Cerpen : Liring Anindya Maharani Rintik hujan turun membasahi sepanjang Jalan Angkasa. Bau tanah ...
-
PUISI MARJUDIN SUAEB Karantina Jiwa Ingatkah saat Dia tak sekedar kiblat Tak sekedar di julukan kesalihan Tak sekedar di ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar