Sabtu, 31 Juli 2021

K A R Y A

M A R W A N T O

 

 

Usai Juli

  

kenanglah kalender bulan Juli

hari dan tanggal berjejer rapi

dalam orkestra pandemi

 

lihatlah itu,

tangal satu yang jatuh di hari kamis

hingga tiga puluh satu pas hari sabtu

 

setelah itu ...

mungkin masih tangis

masih sendu

 

Tuhan

izinkan kurobek kalender Juli

agar Agustus berseri

 

Wisma Aksara, 2021

 

Marwanto, menulis esai, puisi dan cerpen di sejumlah media cetak/online, baik lokal maupun nasional. Buku karyanya: Kado Kemenangan (cerpen, 2016), Demokrasi Kerumunan (esai, 2018), Byar (esai, 2019), Hujan Telah Jadi Logam (cerpen, 2019) dan Menaksir Waktu (puisi, 2021). Karyanya juga tesiar di puluhan  buku antologi bersama.  Tinggal di Lendah Kulonprogo.

.

***----------***

 

 

 SARDONO SYARIEF

 

 

 

Masjidku

 

 

Mengapa magrib ini masjidku sunyi

Ke mana jamaah pergi, Ya Robbi

Adakah masjid lain di kampung ini

Masih banyak santri

Atau mereka tersesat mencari alamat

Hingga tak kenal lagi arah kiblat?

 

Mengapa magrib ini masjidku senyap

Tak terdengar suara azan dan puji-pujian

Mengalun sebelum bersama kita mengahadap

Tuhan?

 

Mengapa...

 

 Sardono Syarief, lahir di Sragi, Pekalongan, Jawa Tengah. Menulis puisi, geguritan, dan cerita anak yang dipublikasikan lewat buku cetak, majalah, maupun koran lokal/nasional.  Penulis bisa dihubungi via surat di  SDN 01 Domiyang, Kec. Paninggaran, Kab. Pekalongan 51164, Jateng.

  

***----------***

 

HENNY PURNAWATI

 

 Lara Negeriku

 

anak negeri menangis

tetes air mata mengiris

pipi-pipi yang bersembunyi

di bilik sunyi dilanda sepi

tiada lagi fajar seperti kemarin

kini berselimutkan gelap

di tengah teriknya matahari

 

lagu kematian terus bergema

saat gerimis masih menggantung

gelisahku merayap naik

satu persatu yang kukenal pergi

meninggalkan jejak sunyi

bau kematian

menyebar di seantero negeri

 

lara ini

menghantui anak negeri

merampas kebebasan

mengurung jiwa

adakah penghabisan?

 

Henny Purnawati, lahir di Pontianak. Membaca, menulis dan seni kreatif lainnya adalah hobbynya sejak kecil. Ibu tiga orang anak ini berkarir di swasta dan menulis di sela waktu luang. Saat ini bergabung dengan Forum Lingkar Pena Kalimantan Barat. Beberapa karya ; Antalogi Cerpen Pertama Tahun 2015,  5 Antalogi Puisi dan 8 Antalogi Cerpen lainnya, Aktif menulis Puisi dan Cerpen di Ruang Apresiasi Koran Pontianak Post.

 

***----------***

 

 

DALLE DALMINTO

 

 

Badai Pasti Usai

 

Aneh, ada yang bilang

kamu seperti malaikat pencabut nyawa

yang merengguti jiwa-jiwa

aku mencoba menahan tawa

siapa saja bolehlah berargumen

asalkan jangan seperti sak semen

yang kecampuran air

mampu mengeraskan daya berpikir

.

Ada juga yang bilang

kamu tiba-tiba datang

seperti malaikat tak bersayap

yang menyelinap dengan mengendap-endap

di balik kerumunan massa

lalu menaburkan serbuk binasa

pada tubuh-tubuh yang tak utuh

pada iman yang rapuh, rubuh

.

Namun bagiku, kamu ialah badai

yang tiba-tiba ada dan pastinya 'kan usia

korona bakalan sirna

meskipun menyisakan puing-puing luka

yang dicatat oleh diktat sejarah

pada anak-cucu sebagai penunjuk arah

menghadapi pandemi pun wabah

.

Bantul, 23 Mei 2020

 

Dalle Dalminto, lahir 5 Februari di Bantul. Aktivitas sehari-hari bekerja sebagai PHL di Stadion Sultan Agung Bantul. Buku puisinya yang telah terbit: Catatan Langit dan Semesta Berkata. Karyanya dalam bahasa Indonesia dan Jawa juga tersiar di puluhan buku antologi bersama. Sedangkan Kolaborasi Hati adalah antologi puisi bareng sang istri-- Kartika. Tinggal di  Bantul, Yogyakarta.

***----------***

 

========

 Edisi kali ini laman Sastra-Ku juga memuat puisi karya peserta bimtek cipta puisi yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo pada bulan Maret lalu.

 ========

 

 

FERA WAHYU PUSPITA

 

 

Tim Indonesia

 

kau pahlawan bangsa

orang hebat, aset negara

Perjuanganmu pantas  disanjung

Karena prestasi yang terus melambung

 

kau  membuat bangga bangsa

juga  memberi motivasi masyarakat Indonesia

namamu pantas dibawa ke kancah dunia

kau berhak mendapatkan apresiasi dari negara

 

terimakasih pahlawan bangsa

teruslah berlaga dan berjaya

di laga olah raga tingkat dunia

 

Kulonprogo 2021

 

 



 

Fera Wahyu Puspita, peserta bimtek cipta puisi yang diselenggarakan Dinas Kebudayaan Kabupaten Kulonprogo. Siswa SMP N 4 Samigaluh Kulonprogo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...