SIWI RAHMAWATI
Menebar Benih Menebar Kasih
Menebar benih
seperti menebar
kasih
Membawa banyak manfaat
Membuat jalinan
terikat kuat
Hanya benih
barang sebiji
Menumbuhkannya
sepenuh hati
Menebar kasih
di saat yang tepat
Pasti akan
selalu diingat
Tanah hampa
yang gersang
Dijatuhi biji
oleh hewan-hewan
Disiram oleh
air hujan
Jadi padang rumput teduh rindang
Siwi Rahmawati Sukarman lahir di Kulon
progo pada 12 Desember 2006.Bersekolah di MTs n 3 kulon Progo.
*** ----- ***
AHMAD HIBBAN
Cahaya Malam Minggu
Saat ini malam minggu
suara badai di luar begitu seru
Petir menyambar berkali-kali
Daun beterbangan ke sana kemari
Sambil aku duduk merenungi nasibku
O Nasibku
O nasibku yang kelabu
Tadi pagi masih mentari
Sekarang sudah pergi
Kemarin baik-baik saja
Sekarang tidak baik-baik saja
Mengapa bisa begini, mengapa ?
Kuambil rapotku
kupandangi angka demi angka
yang merah membahana
Aku tahu ini salahku
Tetapi aku tak tahu salahnya di mana
Setiap hari aku belajar sungguh-sungguh
Waktu subuh tak kurengkuh,
waktu dzuhur sampai ashar aku masih belajar,
malampun kusibbukkan dengan tulisan di buku
Kuingat rumus-rumus fisika
Kuingat rumus-rumus kimia
Kuhafal ilmu-ilmu kenegaraan
Tetapi Mengapa semua sia-sia ?
Hujan semakin lebat
Angin kencang lewat
Pepohonan terombang-ambing
Suara petir gemuruh bising
listrik pun padam
Kini aku ditemani oleh kegelapan
Dalam gelap, aku merenung
Lalu aku bertanya dalam hati
Seperti inikah isi hatiku?
yang gelap tanpa cahaya
Kusibukkan diriku dengan urusan dunia
Sampai aku lupa mengingatMu
Tuhan maafkan aku.. ..
Kulonprogo, 10 April 2021
Ahmad Hibban Aunur Rahman, siswa di SMPN 4 Wates
*** ----- ***
INDHAH
ARIFIANTI
Di
Luar Jendela
Melihat dari balik jendela
angin
berhembus kesana kemari
Pepohonan
seakan menari-nari
Sungguh sejuknya hari ini
Kabut menyelimuti perbukitan
Menambah keindahan alam pegunungan
Tak ada kata bosan
Memandang ciptaan
Tuhan
Nanggulan, 2021
Indhah Arifianti, siswi SMP N 2 Nanggulan
*** ----- ***
JUWITA ARTHA FERONA
Perjuangan Ibu
Lembaran demi lembaran
Kita lewati bersama
Melewati pedih bahagia dunia
Melewati halang rintang kehidupan
Kau gandeng tangan kecil ini
Korbankan dirimu demi
Melindungiku dari segala sisi
Tak ada kata lelah di kamusmu
Hanyalah berjuang dan berjuang,
mendidik belahan jiwa tersayang
Kau pahlawan kehidupan
Untuk menuju jalan kesuksesan
Galur, 2021
Juwita
Artha Ferona, siswi SMP N 1 Galur
*** -----
***
PUNDHI MARSA
NUGRAHA
Malaikat Tak Bersayap
Mereka yang bekerja tanpa lelah
Mereka yang berjuang di garda depan
Di balik baju hazmat keringat bercucuran
Bekerja tanpa keluh kesah
Meski nyawa jadi taruhannya
Meski harus mengorbankan waktu dengan
keluarga
Mereka bekerja tak mengharap imbalan
Mereka bekerja untuk kemanusiaan
Sungguh mulia pekerjaannya
Semoga pandemi lekas sirna
Agar malaikat tak bersayap
dapat segera beristirahat
*** ----- ***
SAKTYA BINTANG
DANUMAYA
Ibu Kartini
Ibu Kartini.
Tak terhitung keringat
kau curahkan.
Tak terhitung
tenaga kau kerahkan.
Tanpamu kaum
wanita terbelakang.
Kau rela
berjuang demi kemajuan
Lalu pantaskah
kami melupakan
Hanya doa yang
dapat kupanjatkan.
Hanya terima
kasih yang kuucapkan.
Engkaulah suri
teladan.
Engkaulah
pelita kehidupan.
Malam memanglah
gulita.
Tetapi tiada
mungkin selamanya
sehabis malam terbitlah
fajar
membawa
keindahan hidup yang binar
Saktya Bintang Danumaya, siswa kelas VIII
C. SMP N 1 KOKAP. Alamat:Ngaseman, Hargorejo,kokap,kulon progo
*** -----
***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar