Sabtu, 19 September 2020

K A R Y A

ASTI WIDAKDO

 

 

 

Pagi

Sekelumit senyumu

Meneteskan embun dari ujung daun

Sisa api tadi malam

 

Galur, 2019

 

 

Asti Widakdo, lahir 28 November 1987. Pernah tampil memukau mewakili komunitas Lumbung Aksara saat membaca puisi dihadapan peserta workshop penulisan kreatif di Taman Budaya Jawa Tengah (Juli 2007). Karyanya dimuat sejumlah media, diantaranya buletin sastra Lontar dan laman Sastra-Ku. Puisinya masuk di buku Antariksa Dada (Antologi sastra Tiga Kota: Purworejo, Wates Jogja, 2008). Tinggal di Galur Kulonprogo.

 

***----------***

 

 

 

YUSTINA EKA ASTUTININGSIH

 

 

 

Detik Ingat

 

Menakar

Menyadari

Ah, ternyata banyak detik lupa

Bahkan saat detik ingat

Ingat yang harus dilupa

 

Tapi,

Mengapa ingin selalu

diingat ?

 

Wates  September 2020

 

 

Yustina Eka Astutiningsih, lahir 1 April 1976, senang nulis aforisma, dan kini sedang belajar menulis puisi serta cerpen. Alumni workshop Belajar Menulis Sastra Jati Moncol ini mengelola sanggar belajar bagi anak-anak di kampungnya.  Puisinya dimuat di buku Kluwung, Lukisan Maha Cahaya (antologi puisi dan prosa komunitas Sastra-Ku, 2020)

***----------***

 

 

 

SANTI ASESANTI

 

 

Dalam Ego

 

Lihatlah

Jauh ke dalam palung hati

Kau temukan himpitan rasa

Kubenamkan segala karsa

 

Membiarkan kuasa-Nya bertahta

Agar risaumu terjawab tanpa dusta

 

 

 

 

Santi Asesanti, lahir 1982.  Pendidik di salah satu SD di Kulonprogo. Beberapa kali mengikuti  finalis baca puisi di Puisi Pro yang diselenggarakan RRI Pro 2 Yogyakarta dan turut mengisi acara live baca puisi di wilayah Yogyakarta. Buku antologi puisinya yang telah terbit: Purnama Bulan November (Arashi, 2020) dan Lorong Waktu (Arashi, 2020)

 

 

***----------***

 

 

 

AMBAR SETYAWATI

 

 

Egomu Tak Usai

 

Aku menjaga

Kau tak menjaga

 

Dan itu akan menjadi dukaku

Panjang tak bertepi

 

Samigaluh 12, Sept '20

 

 

Ambar Setyawati, lahir di Jakarta, 17 Oktober 1973. Lulusan D3 jurusan Sastra Arab di Fakultas Sastra UI  (1995) dan  S-1 jurusan Pendidikan Bahasa Inggris di UT (2001). Sejak 1997 aktif mengajar Bahasa Inggris dan Seni Budaya di beberapa sekolah di Jakarta. Tahun 2011 meninggalkan Jakarta dan mengajar di SMK Ma’arif Nanggulan.  Karya dari alumni  workshop Belajar Menulis Sastra Jati Moncol ini masuk di buku Kluwung Lukisan Maha Cahaya (Antologi Puisi dan Prosa komunitas Sastra-Ku, 2020).

 

 

 

***----------***

 

 

 

ANA NAQF

 

 

Sajak-sajak Bu Tejo

 

Dalam terik mentari

Teruntai sajak-sajak

Harimau tak bergigi

Lawan kidung bestari bumi

 

Kala tiba guratan merah di kaki langit

Sunyi menggelegak dalam temaram

Tinggallah kelam menyanjung lintang

 

Kulon Progo, 25 Agustus 2020

 

 

Ana Naqf, punya nama asli Ajru Fajriyah, lahir di Kulonprogo 4 November 1992. Lulusan madrasah aliyah yang suka menulis puisi ini tinggal di Sangkrek Hargorejo Kokap Kulonprogo.

 

***----------***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...