Jumat, 03 Januari 2020

K A R Y A


PUISI MARWANTO

Hujan Pun Menjadi Madu
Di Pagi Tahun Baru

Hujan pagi ini menjadi madu dihatiku
Segelas kenikmatan, telah terlalui begitu tentram
Bersama rintihan jiwa yang sunyi
membekas beberapa pesan dan arti
...dan kalau kemarin masih ada lembar yang lalai
niscaya waktu akan mengetuk penaku -- berdiskusi,
lalu membuat catatan kaki

Hujan pagi ini menyambutku bagai madu
Serangkaian diktat, akan membuat peta dengan khidmat
Bersama belaian ayat yang setia
mengarungi beribu alamat di semesta
....dan kalau ada jalan harus ditempuh tanpa peta
niscaya berkah telah menunggu disapa -- bercengkerama,
lalu bersetubuh mukswa


*** ----- ***


PUISI TRI WAHYUNI

Januari Menari

Elegi pagi bersama senyum mentari
Menggoyangkan tubuh yang sedari kemarin berlari
Entah apa yang dicari sedangkan Januari telah menari

Kupikir hanya konotasi belaka
Setelah Desember pergi meninggalkan segenap luka
Dengan adanya pergi, pamit, dan air mata
Wah, pecinta asmara rupanya

Mengapa harus berpikir bulan lalu
Biarlah November tetap November
Oktober tetap Oktober
September tetap September
Biarkan saja, waktu berjalan sesuai kehendak
Percayalah, Everyday is the best day ever

Yogyakarta, 2 Januari 2020

*** ----- ***

 
PUISI EVITA EKA SEPTIANI

Surat Hujan Desember

Desire sarayu hembus nestapa
Air menyapa buana
Mega hitam selimuti cakrawala
Butir hujan bawahi akhir Desember
Suasana mencekam suram

Angin lari bawakan surat
Sejumput pesan tak bersuara
Debut ombak menggulung apa yang dilintas
Gilas hati penuh dosa tanpa sisa
Bukti pesan Tuhan ingatkan hambanya

Kulon Progo, 2019

*** ----- ***

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...