PUISI MARWANTO
Hujan
Pun Menjadi Madu
Di
Pagi Tahun Baru
Hujan
pagi ini menjadi madu dihatiku
Segelas
kenikmatan, telah terlalui begitu tentram
Bersama
rintihan jiwa yang sunyi
membekas
beberapa pesan dan arti
...dan kalau kemarin masih ada lembar yang lalai
niscaya waktu akan mengetuk penaku --
berdiskusi,
lalu membuat catatan kaki
Hujan
pagi ini menyambutku bagai madu
Serangkaian
diktat, akan membuat peta dengan khidmat
Bersama
belaian ayat yang setia
mengarungi
beribu alamat di semesta
....dan kalau ada jalan harus ditempuh tanpa
peta
niscaya berkah telah menunggu disapa --
bercengkerama,
lalu bersetubuh mukswa
*** ----- ***
PUISI TRI WAHYUNI
Januari Menari
Elegi
pagi bersama senyum mentari
Menggoyangkan
tubuh yang sedari kemarin berlari
Entah
apa yang dicari sedangkan Januari telah menari
Kupikir
hanya konotasi belaka
Setelah
Desember pergi meninggalkan segenap luka
Dengan
adanya pergi, pamit, dan air mata
Wah,
pecinta asmara rupanya
Mengapa
harus berpikir bulan lalu
Biarlah
November tetap November
Oktober
tetap Oktober
September
tetap September
Biarkan
saja, waktu berjalan sesuai kehendak
Percayalah,
Everyday is the best day ever
Yogyakarta, 2 Januari 2020
*** ----- ***
PUISI EVITA EKA SEPTIANI
Surat Hujan Desember
Desire
sarayu hembus nestapa
Air
menyapa buana
Mega
hitam selimuti cakrawala
Butir
hujan bawahi akhir Desember
Suasana
mencekam suram
Angin
lari bawakan surat
Sejumput
pesan tak bersuara
Debut
ombak menggulung apa yang dilintas
Gilas
hati penuh dosa tanpa sisa
Bukti
pesan Tuhan ingatkan hambanya
Kulon Progo, 2019
*** ----- ***
Tidak ada komentar:
Posting Komentar