Jumat, 14 Februari 2020

K A R Y A



PUISI YAYUK WAHYUDI

Jemari Kita

Tanpa jemari kita bertaut
Debaran dada tetap berlanjut
Entah apa yang kau rasakan
Sementara jiwaku  gundah tak tertahan
Mungkinkah hatimu juga berkelana bersama

Andai saja kau minum sinar mataku
Ada seuntai kasih merindu
matamu yang pura-pura berpaling
Di sudut lain kau mengerling

Dari aroma nafasmu
Kutahu kau juga tertimbun dalam  rindu
Dalam diam saling sapa
Mata bertatap nanarlah jiwa
Enggan berdekat namun melekat

Anehnya rasa menguak sukma
Mampukah aku dan kau  tetap berpura-pura
Menjaga ego dan gengsi lama
Yang akan tetap menyiksa jiwa
Sementara rindu meronta
Mengajak  terbang tinggi di awang

Dalam diam teriakku menyala
Jiwa ini meronta meniti damba
Katakanlah kita sama sama merasa.
Jangan katakanan  hanya aku yang menggila.

Girimulyo, 2019

YAYUK WAHYUDI, bernama asli Sri Rahayu Yustina S.IP., MA adalah ASN di Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kulonprogo. Disela-sela ketugasan sebagai seorang arsiparis, masih meluangkan waktu bergiat di Komunitas Sastra-Ku dan Forum Sastra-Teater Kabupaten Kulonprogo.


*** ----- ***




PUISI TRI WAHYUNI


Apa yang Terjadi ?

Orang-orang berkata hari ini adalah hari valentine
Tapi tidak ada yang terjadi
Hanya dunia yang memberi kejutan
Dia (dunia) membuka matanya
Dan berteriak dengan keras --menangis
" Manusia harus mencintai alam setiap hari. Jangan merayakan hari kasih sayang jika kamu masih kejam dan merusak rumahmu sendiri. Aku butuh kasih sayang dan perhatian", bisik alam hari ini.

Yogyakarta, 14 Februari 2020


TRI WAHYUNI, adalah mahasiswi semester satu Jurusan Sastra Inggris di FBS UNY. Pegiat di Komunitas Sastra-Ku ini menulis puisi sejak SMA, salah satu buku puisinya yang sudah terbit: Hujan Merindu (Guepedia Publisher, 2019)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  K A R Y A     AHMAD MALIKI MASHAR     Suluh Penyuluh   Mulut berbisa mengurut luka Menepuk dada tersuruk bangga Berlulur s...